Definisi
Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes. Satu dari empat pengidap diabetes mengalami kondisi ini.
Ginjal memiliki fungsi utama untuk menyaring dan membuang sisa metabolisme serta kelebihan air dan garam dalam darah melalui urine. Organ tubuh satu ini juga membantu mengendalikan tekanan darah dan membuat hormon yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat.
Jika fungsi ginjal mengalami gangguan, sisa metabolisme yang beracun akan menumpuk dan menyebabkan munculnya berbagai gangguan kesehatan.
Penyebab
Pada diabetes, kadar gula darah yang terus-menerus tinggi dapat merusak pembuluh darah di dalam ginjal. Ketika pembuluh darah tersebut rusak, fungsinya untuk menyaring darah menjadi terganggu. Ginjal juga lebih rentan rusak jika diabetesi memiliki kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Beberapa faktor risiko berikut juga meningkatkan peluang diabetesi untuk mengalami nefropati diabetik:
Gejala
Nefropati diabetik umumnya tidak menimbulkan keluhan hingga fungsi ginjal telah banyak menurun. Takaran urine yang diproduksi tidak bisa menjadi patokan, karena sebagian besar orang yang mengalami nefropati diabetik tetap memiliki jumlah urine yang normal.
Pada stadium lanjut, tanda dan gejala nefropati diabetik dapat berupa:
Ginjal yang berfungsi normal dapat menyaring protein sehingga tidak bocor ke dalam urine. Oleh sebab itu, pengukuran kadar protein di dalam urine merupakan salah satu pemeriksaan penting untuk mendeteksi nefropati diabetik. Secara bersamaan, dapat pula dilakukan pemeriksaan darah untuk menilai fungsi ginjal.
Pengobatan
Kunci utama dalam mengobati nefropati diabetik adalah mengelola diabetes agar mencapai kadar gula darah yang ditargetkan. Bila terdapat tekanan darah tinggi, diabetesi juga perlu mengendalikannya hingga mencapai target. Dengan mengontrol keduanya, penurunan fungsi ginjal dapat diperlambat.
Jika nefropati diabetik masih di tahap awal, pengobatan ditujukan untuk:
Mengendalikan tekanan darah dengan target di bawah 140/90 mmHg. Biasanya dibantu dengan obat darah tinggi golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors atau angiotensin II receptor blockers (ARB). Zat aktif dalam obat-obatan ini memiliki akhiran –pril atau –sartan.
Meski tidak aman digunakan oleh wanita hamil, hasil studi mengatakan bahwa kedua jenis golongan obat tersebut dapat memperlambat kerusakan ginjal pada diabetesi dengan tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik.
Untuk mencapai tujuan pengobatan, konsumsi obat yang tepat perlu dikombinasikan dengan perencanaan makan yang baik. Dengan adanya penurunan fungsi ginjal, komposisi makanan dan minuman yang dikonsumsi diabetesi sehari-hari mesti berubah.
Secara prinsip, ada lima hal yang perlu diperhatikan terkait pola makan diabetesi yang mengalami nefropati diabetik:
Sumber protein hewani:
Sumber protein nabati:
Pilih daging bebas lemak dan kulit, gunakan minyak yang sehat seperti minyak zaitun atau minyak kanola, serta batasi konsumsi asam lemak jenuh dan asam lemak trans.
Selain itu, kelebihan fosfor juga dapat memicu gatal-gatal pada kulit, serta nyeri tulang maupun sendi. Makanan rendah fosfor bisa didapat dari buah dan sayur, roti, pasta, nasi, jagung, serealia, dan teh.
Tak kalah penting, diabetesi juga dianjurkan untuk rutin kontrol ke dokter dan melakukan pemeriksaan fungsi ginjal secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui apakah kondisinya stabil atau cenderung menurun.
Apabila nefropati diabetik sudah masuk ke stadium lanjut dan akhirnya mengalami gagal ginjal, penanganan difokuskan untuk mengganti fungsi ginjal atau mengurangi keluhan yang terjadi.
Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan adalah:
Ada dua jenis dialisis, yakni hemodialisis (cuci darah) dan dialisis peritoneal. Hemodialisis umumnya dilakukan 2–3 kali dalam seminggu dan harus dilakukan di rumah sakit yang menyediakan fasilitas terkait. Sedangkan dialisis peritoneal dapat dilakukan di rumah.
Syarat untuk melakukan transplantasi ginjal adalah:
Bila metode-metode tersebut tidak dijalani, harapan hidup pengidap nefropati diabetik stadium lanjut umumnya hanya tinggal beberapa bulan. Karena itu, dokter hanya akan memberikan perawatan yang membuatnya tetap nyaman menghadapi gejala.
Pencegahan
Cara-cara yang dilakukan untuk mengurangi risiko nefropati diabetik kurang lebih sama seperti penanganannya. Caranya adalah:
(NB)
SEO/TAG: Nefropati Diabetik, Diabetes, Gula Darah, Ginjal, Gagal Ginjal.
Sumber :
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-nephropathy/symptoms-causes/syc-20354556