Close
Diabetes 8/05/2020

6 Tips agar Diabetesi Tetap Sehat Saat Berpuasa Selama Corona

6 Tips agar Diabetesi Tetap Sehat Saat Berpuasa Selama Corona

Pemerintah resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran Covid-19. Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita mengikuti peraturan tersebut.

Dengan adanya PSBB, Ramadan tahun ini terasa jauh berbeda dari sebelumnya. Pemerintah secara jelas melarang adanya kerumunan orang dan menutup semua tempat ibadah untuk umum. Ini berarti tidak akan ada shalat Tarawih berjemaah dan acara bukber bersama teman-teman.

Orang dengan riwayat penyakit kronis, termasuk diabetes, menjadi lebih rentan terkena virus yang menyerang saluran pernapasan ini. Nah, bagaimana menjalani bulan puasa di tengah pandemi ini sebagai diabetesi?

1.    Konsultasikan ke dokter soal berpuasa

The Muslim Council of Britain (MCB) membagi penyandang diabetes menjadi tiga kategori: berisiko tinggi, berisiko sedang, dan berisiko rendah terkait masalah saat berpuasa.

Jika Anda berisiko rendah, Anda boleh berpuasa. Namin, jika Sahabat Sehat termasuk berisiko sedang atau tinggi, Anda sebaiknya tidak berpuasa kecuali mendapatkan persetujuan dokter karena tubuh Anda mungkin tidak bisa mengatasi puasa dengan baik.

Untuk memastikan hal ini, Anda perlu mengkaji ulang bagaimana Anda mengontrol diabetes, apakah selama ini telah terkontrol dengan baik. Pengkajian itu juga perlu didukung oleh pendapat dokter Anda. Dokter akan membantu Anda mempertimbangkan apakah kondisi tubuh Anda bisa menjalani puasa dengan baik. Sebaiknya, tetap ikuti saran dokter. Sebab, jika Anda tetap memaksakan diri, alih-alih mendapatkan manfaat berpuasa, Anda justru berisiko mengalami hipoglikemia.

2.    Jaga dan tingkatkan imunitas

Nah, sebagai diabetesi, sebenarnya Anda sudah memiliki kebiasaan yang bermanfaat bagi kekuatan sistem imun. Ini hanya jika Anda menjalani pola hidup sehat dengan makan makanan rendah karbohidrat. Pola makan ini memang dianjurkan bagi penyandang diabetesi yang perlu mengukur jumlah asupan kalori harian.

Cara paling mudah untuk tetap mendapatkan asupan nutrisi dengan kalori terkendali yakni dengan rutin minum Diabetasol setiap sahur dan malam hari. Diabetasol mengandung karbohidrat lepas lambat, serat serta dilengkapi dengan protein, omega-3, vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan zinc untuk bantu jaga gula darah dan daya tahan tubuh untuk membantu Anda menjalani puasa dengan lancar.

Penyandang diabetes dan masalah metabolisme lainnya memang lebih rentan terkena komplikasi dari Covid-19. Menurut penelitian, menjalani konsumsi rendah karbohidrat bisa menjadi cara efektif untuk merawat dan memperbaiki kondisi metabolisme Anda.

Meskipun belum ada bukti kuat bahwa konsumsi rendah karbohidrat memperkuat sistem imun secara langsung, pola makan ini jelas bisa mengurangi risiko komplikasi dari kadar gula darah tinggi.

3.    Batasi konsumsi berita

Informasi soal corona bisa kita temukan di mana-mana. Tentu saja itu penting agar kita bisa tetap mendapatkan informasi terbaru, demi kesehatan bersama. Sayangnya, sekalipun kita tak mencari tahunya dengan sengaja, kita juga dengan mudah terpapar informasi soal penyakit pernapasan ini. Mungkin saja itu dari percakapan grup WhatsApp, atau saat membuka media sosial di kala senggang. Kondisi ini bisa memicu stres dan cemas berlebihan yang perlu kita hindari saat ini.

Batasi memeriksa info atau berita soal corona dari berbagai sumber (cetak, elektronik, dan online) maksimal tiga kali sehari. Pilihlah sumber informasi tepercaya. Jadi, jika Anda mendapatkan berita di aplikasi percakapan yang tak mencantumkan sumber, lebih baik abaikan. Anda juga perlu menggunakan media sosial dengan bijak. Utamakan medsos untuk berkomunikasi dengan keluarga dan kawan-kawan, dibandingkan untuk mencari terlalu banyak info soal corona.

4.    Meditasi

Stres bisa menyebabkan peradangan akibat hormon stres, yakni kortisol, dilepaskan terlalu banyak. Stres juga membuat kita lebih rentan terkena infeksi dan penyakit.

Mungkin Anda telah berusaha membatasi konsumsi berita, tetapi masih muncul pikiran negatif dan perasaan cemas. Anda bisa mencoba bermeditasi dengan penuh kesadaran. Anda bisa melakukan yoga atau tai chi. Sambil menjernihkan, Anda pun jadi melakukan olahraga ringan.

Pada bulan Ramadan ini, Anda juga bisa menekan pikiran negatif dan rasa cemas lewat mengisi waktu dengan memperbanyak ibadah dan berserah diri. Laksanakan dengan khusyuk dan terpusat kepada-Nya, agar tak ada tempat bagi pikiran-pikiran yang mengganggu.

5.    Istirahat cukup

Tidur cukup penting untuk kesehatan kita secara umum, dan sebagai bonusnya, tidur cukup bisa bermanfaat bagi fungsi imun. Penelitian yang terdapat di National Center for Biotechnology Information (NCBI) menunjukkan orang menderita insomnia rata-rata memiliki respons imun yang kurang terhadap vaksin influenza. Penelitian lain menemukan orang yang tidur kurang dari 7 jam tiga kali lebih berpotensi mengalami gejala flu daripada mereka yang tidur lebih dari 8 jam.

6.    Tetap jaga kesehatan dan kebersihan

Corona bisa tertular lewat percikan batuk dan bersin pengidap. Karena itu, pada awal pandemi, aturan memakai masker hanya berlaku untuk orang sakit. Sayangnya, orang positif corona tak selalu memperlihatkan gejala sehingga kini, semua orang --meski merasa sehat, perlu menggunakan masker saat di luar rumah.

Meski telah menggunakan masker, percikan bisa saja tetap menempel di permukaan benda. Maka, Anda juga perlu rajin cuci tangan menggunakan sabun dengan teknik yang benar. Virus corona diselubungi oleh lapisan protein dan lemak. Sabun dinilai bisa mengangkat virus corona.

Nah, dengan tips di atas, Anda tak perlu khawatir lagi untuk menyambut bulan suci yang datangnya hanya setahun sekali ini. Selamat menjalani ibadah puasa, Sahabat Sehat.


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.