Close
Diabetes 26/06/2020

8 Kebiasaan New Normal Ini Perlu Dijalani oleh Penderita Diabetes

8 Kebiasaan New Normal Ini Perlu Dijalani oleh Penderita Diabetes

Di Indonesia, Pembatasan Sosial Berskala Besar mulai dilonggarkan. Dengan kelonggaran tersebut, bukan berarti masyarakat boleh menganggap enteng ancaman virus Covid-19. Beberapa negara yang awalnya sudah mulai bangkit dari hantaman pandemi, kini mengalami penyebaran virus corona gelombang kedua.

Di sisi lain, produktivitas masyarakat juga perlu berlanjut. Pemerintah dan peneliti bekerja sama untuk memberikan arahan protokol kesehatan bagi masyarakat untuk beraktivitas di tengah pandemi. Itulah yang selama ini disebut-sebut sebagai new normal.

Meski ada kata normal, bukan berarti keadaan sudah baik-baik saja. Ada beberapa kebiasaan selama PSBB yang wajib terus dilakukan di fase new normal untuk tetap menekan angka penyebaran virus corona, terutama oleh penderita diabetes yang termasuk mudah menderita komplikasi jika terpapar virus pernapasan akut ini.

1.    Disiplin menjaga gula darah
Anda sudah berhasil disiplin menjaga gula darah bahkan sebelum terjadi pandemi Covid-19, Sahabat Sehat? Bagus! Anda tak perlu terlalu cemas dalam menghadapi new normal. Anda hanya perlu meneruskan usaha tersebut.

Nah, bagi Sahabat Sehat yang masih setengah-setengah dalam menjaga kadar gula darah, inilah momen tepat untuk mengatur kembali gaya hidup sehat penderita diabetes. Usaha ini bukan hanya untuk menghindari Covid-19, melainkan juga menjauhi penyakit secara umum.

Seperti yang Anda ketahui bahwa keadaan gula darah yang tak stabil membuat Anda lebih sulit pulih dari penyakit.

Saat gula darah terkendali, daya tahan tubuh pun bekerja dengan baik. Dengan begitu, Anda bisa kembali produktif di masa new normal.

2.    Menggunakan masker

Virus corona bertransmisi dari droplet pengidapnya. Droplet merupakan cairan dan lendir dari mulut dan hidung. Cairan ini bisa keluar saat seseorang berbicara, bersin, dan batuk. Droplet tersebut bisa menularkan virus corona secara langsung dan tidak langsung. Penularan secara langsung terjadi saat droplet tersebut masuk rongga hidung atau mulut saat berhadapan dengan orang terinfeksi.

Menggunakan masker bisa menahan droplet pemakai dan orang lain. Pencegahan ini penting karena tak semua orang terinfeksi Covid-19 menunjukkan gejala.

Kebiasaan new normal ini juga baik untuk diteruskan agar terhindar dari penyakit lain yang juga ditularkan dari percikan droplet seperti pilek, influenza, tuberkulosis, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS).

3.    Jaga jarak

Physical distancing atau jaga jarak merupakan pencegahan yang terus bergaung dari awal pecahnya pandemi Covid-19. Kebiasaan ini baik untuk diteruskan guna terhindar dari penyakit yang bisa tertular dari percikan droplet, juga dari bersentuhan seperti penyakit kulit.

Jika terkena penyakit kulit, penderita diabetes berisiko lebih sulit sembuh dibandingkan orang tanpa diabetes. Kadar gula darah tinggi, gangguan saraf, dan gangguan sirkulasi darah yang disebabkan diabetes bisa menghalangi proses penyembuhan luka.

Jika luka tak kunjung sembuh, keadaan tersebut bisa menimbulkan infeksi, bahkan dapat terjadi komplikasi yang lebih serius.

4.    Rajin cuci tangan

Kalau menggunakan masker untuk pencegahan tertular virus Corona secara langsung, rajin mencuci tangan adalah cara untuk menghindari tertular secara tidak langsung. Penularan secara tidak langsung terjadi saat seseorang menyentuh permukaan benda yang terpapar percikan droplet yang mengandung virus Corona.

Bisa saja seseorang tak sadar tangannya sudah membawa virus, lalu tak sengaja menyentuh mulut, hidung, atau menyentuh banyak benda lain sehingga virus pun tersebar lebih luas lagi dan potensi orang terinfeksi pun semakin banyak. Jadi, rajin mencuci tangan tak hanya demi kesehatan diri sendiri, tetapi juga orang lain. 

Rajin cuci tangan juga tak hanya mencegah tertular virus Corona tetapi juga penyakit lain seperti diare, pilek, flu, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

5.    Tidak menyentuh wajah sembarangan

Tangan kita menyentuh banyak benda setiap saat. Meski sudah rajin cuci tangan, masih terdapat risiko keberadaan kuman, bakteri, dan virus penyebab berbagai penyakit hinggap di tangan kita.

Virus Corona bisa terhirup masuk setelah kita menyentuh wajah dengan tangan kotor. Selain itu, virus pernapasan akut ini ternyata juga bisa masuk ke tubuh manusia lewat mata.

Namun, bukan berarti Anda tak bisa menyentuh area wajah sama sekali. Jika perlu menyentuh wajah, pastikan tangan Anda sudah dalam keadaan bersih. Setelah cuci tangan, jangan sentuh benda apapun lagi jika perlu menyentuh wajah.

6.    Segera mandi setelah dari luar rumah

Saat berkegiatan di luar rumah, pakaian dan tubuh kita berisiko terpapar debu, kuman, dan virus yang bertebaran di udara. Karena itu, cuci tangan saja tak cukup jika Anda baru saja dari luar rumah.

Sebelum masuk rumah, lepas alas kaki dan letakkan benda yang Anda bawa di luar rumah. Sebelum mandi, tetap wajib cuci tangan untuk menghindari perpindahan kuman, bakteri, dan virus.

Mandi sekaligus keramas hingga bersih. Pisahkan pakaian yang digunakan di luar rumah di keranjang terpisah.

7.    Menyemprotkan disinfektan

Selain rajin membersihkan tubuh, Sahabat Sehat juga perlu membersihkan benda-benda yang sering dipakai dengan cairan disinfektan. Dosis yang dianjurkan adalah 4 sendok teh cairan disinfektan dengan 1 liter air bersih. Masukkan ke botol penyemprot. Anda bisa menyemprotkannya langsung ke benda atau ke kain terlebih dahulu. Semprotkan atau lap benda-benda yang sering dipakai atau disentuh seperti gagang pintu, sepatu, kunci, dan lain-lain. Diamkan 5-10 menit sebelum dilap dengan kain bersih.

Sebaiknya, gunakan sarung tangan dan masker saat membersihkan barang dengan cairan disinfektan agar senyawa kimia berbahaya di dalamnya tak ikut terhirup masuk ke pernapasan ataupun tersentuh langsung oleh kulit.

8.    Hindari menerima tamu

Meskipun teknologi semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi, pertemuan langsung tetaplah tak tergantikan. Namun, saat ini, lebih baik menahan rasa rindu hingga waktu yang lebih aman daripada mengambil risiko tertular atau menularkan penyakit.

Nah, Sahabat Sehat, itulah kebiasaan-kebiasaan yang dianjurkan selama pandemi Covid-19 yang perlu diteruskan untuk terhindar dari penularan bermacam penyakit lain. Jadi, jagalah kesehatan tubuh Anda dan kebersihan lingkungan Anda agar selalu sehat dan tetap produktif meskipun Anda menderita diabetes.

Sumber :

cnnindonesia.com

kompas.com

balitbangham.go.id


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.