Sebuah tulisan yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menyoroti temuan dari pengamatan yang meningkatkan kemungkinan hubungan antara Covid-19 dan diabetes. Di satu sisi, diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko Covid-19 yang parah. Di sisi lain, onset diabetes dan komplikasi metabolis dari penyakit diabetes memerlukan insulin dosis tinggi, terjadi pada pasien dengan Covid-19. Onset merupakan waktu permulaan munculnya penyakit.
Hubungan antara Covid-19 dan diabetes tipe 1, tipe 2, dan pradiabetes menjadi tantangan dalam merawat pasien dan menekan tingkat risiko komplikasi dan kematian.
Namun, para ahli masih menyikapi temuan tersebut sebagai hasil final bahwa Covid-19 bisa menyebabkan diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Dr. David Nathan dari Pusat Diabetes dan Pusat Penelitian Klinis di Massachusetts mengatakan ada beberapa virus yang terlibat langsung dengan onset diabetes tipe 1.
Ia mengutarakan bahwa penyakit tersebut berkembang jauh sebelum gejalanya tampak. Terdapat proses sistem kekebalan pada penderita mulai menyerang dan menghancurkan sel beta yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Serangan autoimun ini membuat tubuh menyerang dirinya sendiri.
Stres akibat virus seperti flu atau Covid-19 hanyalah permulaannya, sehingga produksi insulin menurun cukup parah.
Baca juga: Rentan Stres akibat Pandemi, Atasi dengan 6 Hal Ini
Hubungan antara Covid-19 dan diabetes tipe 2 sulit ditentukan, dilatari oleh bagaimana kesehatan dan catatan pasien yang dirawat karena Covid-19 dipantau.
Stres terkait Covid-19 cukup dalam, dan sakit yang diderita cukup menyulitkan pasien saat dirawat di rumah sakit. Pun banyak yang harus diintubasi, yang berakhir dengan pemberian makan melalui selang. Trauma fisik pada tubuh ini bisa dengan mudah menyebabkan hiperglikemia akibat stres (gula darah tinggi).
Covid-19 tak hanya menyebabkan keadaan yang penuh stres, tetapi pada akhirnya pasien akan diperiksa juga kadar gula darahnya saat di rumah sakit. Jadi, kemungkinan bukan soal Covid-19 menyebabkan diabetes, tetapi pasien yang ternyata selama ini tidak terdiagnosis pradiabetes atau diabetes tipe 2 mengetahui keadaan gula darah mereka yang sebenarnya.
Nathan menduga, kadar gula darah pasien Covid-19 yang bukan penderita diabetes atau pradiabetes bisa normal kembali begitu pulih dari virus.
Sayangnya, informasi pasca-perawatan untuk orang-orang tersebut tidak dikumpulkan atau dilacak. Hal ini penting untuk mengetahui berapa banyak orang yang mengidap diabetes saat terkena Covid-19, dan berapa yang tetap menderita diabetes setelah sembuh dari Covid-19.
Sahabat Sehat, tetaplah jaga gula darah Anda selama pandemi karena hal tersebut sangat menguntungkan daya tahan tubuh. Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dan tetap usahakan berada di rumah.
Salah satunya cara dengan menyediakan stok Diabetasol di rumah agar tak perlu sering keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan harian Anda. Diabetasol Powder Nutrition memudahkan Anda dalam menghitung kalori sambil tetap memenuhi nutrisi harian. Satu gelas Diabetasol Powder Nutrition mengandung 260 kkal, setara dengan kebutuhan jumlah kalori sarapan pagi atau malam sebelum tidur untuk membantu mengatur jadwal makanan Anda.
Diabetasol mengandung karbohidrat lepas lambat dan tinggi serat serta dilengkapi oleh protein, omega-3, vitamin A, C, D, E dan zinc yang membantu menjaga gula darah, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan mempertahankan daya tahan tubuh.
Sahabat Sehat, meskipun berada di rumah, tetap lakukan olahraga rutin yang sederhana, selama 30 menit sehari. Juga jaga kesehatan mental Anda dengan melakukan hobi dan tetap terhubung dengan orang terdekat.
Jika ada keperluan mendesak, gunakan masker medis atau masker kain lapis 2 atau 3 seperti anjuran Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19.
Baca juga: Lawan Corona, Bolehkah Diabetesi Minum Jamu?