Nasi merah adalah bijian-bijian utuh yang sering dianggap tergolong makanan sehat. Tak seperti nasi putih yang hanya mengandung pati atau tepung, beras merah tetap dipertahankan lapisan dedak yang kaya nutrisi. Bagian beras yang dibuang hanya bagian terluar yang keras. Meskipun mengandung nutrisi lebih tinggi dibandingkan beras putih, beras merah tetap kaya akan karbohidrat. Ini membuat Sahabat Sehat mempertanyakan kembali, apakah mengonsumsi beras merah aman bagi tubuh Anda.
Kandungan nasi merah
Kandungan nutrisi dalam nasi merah cukup baik. Ia merupakan sumber serat, antioksidan, serta beberapa vitamin dan mineral. Biji-bijian utuh ini tinggi akan flavonoid, yakni senyawa tanaman dengan efek antioksidan yang kuat. Mengonsumsi makanan yang kaya flavonoid bisa mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit Alzheimer. Kandungan seratnya yang tinggi juga bermanfaat bagi kesehatan pencernaan Anda, membuat kenyang lebih lama, dan membantu menjaga berat badan. Secara signifikan, kandungan serat yang tinggi di nasi merah bisa mengurangi lonjakan gula darah setelah makan bagi orang dengan berat badan berlebih, yang sering terjadi pada penyandang diabetes tipe 2.
Satu cangkir (202 gram) nasi merah matang mengandung:
Selain itu, nasi merah juga merupakan sumber zat besi, kalium, folat, dan riboflavin.
Nah, bisa Sahabat Sehat lihat, hanya dalam ukuran satu cangkir, nasi merah bisa membantu Anda mencukupi kebutuhan mineral harian, yang membantu menjaga kesehatan tulang, fungsi saraf, otot, penyembuhan luka, dan pengaturan gula darah.
Indeks glikemik (IG) nasi merah memiliki nilai 68, sehingga termasuk dalam makanan dengan nilai IG sedang. Sebagai perbandingan, nasi putih memiliki nilai 73, termasuk tinggi. Ini membuat nasi putih memicu lonjakan gula darah setelah dikonsumsi. Sementara, Sahabat Sehat perlu mengurangi konsumsi makanan dengan IG tinggi. Untuk membantu mengurangi total indeks glikemik dari semua makanan, sebaiknya Sahabat Sehat memilih nasi merah yang merupakan makanan bernilai IG rendah, sumber protein, dan mengandung lemak baik.
Selalu perhatikan porsinya
Mengatur jumlah karbohidrat harian sangat penting dalam usaha Anda mengontrol kadar gula darah. Maka dari itu, Anda juga harus tetap memperhatikan seberapa banyak nasi merah yang Anda makan, Sahabat Sehat.
Jumlah karbohidrat harian yang Anda butuhkan disesuaikan dengan target kadar gula darah dan bagaimana respons tubuh terhadap karbohidrat.
Contohnya, Anda membatasi mengonsumsi 30 g karbohidrat di setiap jadwal makan. Berarti, Anda bisa mengonsumsi ½ cangkir nasi merah yang mengandung 26 g karbohidrat. Sisanya, lengkapi dengan makanan rendah karbohidrat seperti sayur-sayurdan dan dada ayam.
DI samping itu, Anda juga perlu mengingat bahwa mengonsumsi biji-bijian utuh hanya satu bagian penting dari diet seimbang. Anda masih perlu mengonsumsi makanan bernutrisi lainnya seperti protein tanpa lemak, lemak baik, sayuran rendah karbohidrat, dan buah-buahan. Nah, diet seimbang seperti itu tak hanya memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, tetapi juga membantu menjaga kadar gula darah. Sahabat Sehat bisa berdiskusi dengan dokter untuk menentukan diet seimbang terbaik bagi tubuh Anda.
Jadi, kabar baiknya, Anda tetap bisa mengonsumsi nasi merah, Sahabat Sehat. Yang penting, tetap perhatikan porsi dan lengkapi nasi merah dengan sumber makanan sehat lainnya agar kebutuhan nutrisi lainnya terpenuhi.