Close
Diabetes 31/01/2020

Begini Caranya agar Diabetesi Tetap Bisa Makan Nasi

Begini Caranya agar Diabetesi Tetap Bisa Makan Nasi

Sejak kecil, banyak dari kita yang terbiasa mendengar istilah ‘belum makan kalau belum makan nasi’. Anggapan itu terus bersama berdengung bahkan hingga Sahabat Sehat didiagnosis menyandang diabetes. Sementara, nasi menjadi salah satu dari sejumlah deretan makanan yang perlu Anda hindari. Nah, benarkah Anda harus menghindari nasi?

Kenapa diabetesi harus meninggalkan nasi?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, Anda perlu memahami apa itu indeks glikemik (IG). Indeks glikemik adalah angka (0-100) yang diberikan pada semua makanan dan minuman, yang menunjukkan bagaimana makanan dan minuman itu berpengaruh terhadap kadar gula darah. Contohnya, gula pasir dengan IG setinggi 100 akan meningkatkan gula darah dengan cepat. Berbeda dengan gula alami dari buah-buahan yang sebagian besar masuk kategori IG medium, sehingga meningkatkan gula darah dengan lambat.

  • Indeks glikemik tinggi: >70
  • Indeks glikemik medium: 56-69
  • Indeks glikemik rendah: <55

Sayangnya, kebanyakan jenis nasi tergolong pada indeks glikemik tinggi. Nasi juga penuh dengan pati yang saat dikonsumsi bisa memicu lonjakan gula darah. Nasi juga tidak mengandung serat, sementara serat berguna untuk menunda penyerapan gula ke dalam tubuh dan membantu mengatur gula darah. Nasi juga mengandung karbohidrat yang saat masuk ke dalam tubuh diubah menjadi gula glukosa. Glukosa, pada gilirannya, akan terserap ke dalam alirah darah. Dengan insulin, glukosa bergerak ke sel-sel tubuh, dan bisa digunakan sebagai energi. Namun, seperti yang kita ketahui, diabetesi tidak bisa memanfaatkan insulin, sehingga berujung pada lonjakan gula darah.

Jadi, bisakah diabetesi tetap mengonsumsi nasi?
Jawabannya cukup melegakan: bisa. Tapi, hindari nasi yang berasa dari beras putih. Pilihlah jenis beras lain yakni beras merah atau beras basmati. Beras merah sebenarnya adalah beras putih yang diproses berbeda setelah panen, sehingga mengandung lebih banyak gizi. Beras merah kaya akan serat dan magnesium yang bisa membantu mengatur gula darah. Sementara beras basmati memiliki indeks glikemik di bawah 55.
Selain memilih jenis beras alternatif, Anda juga perlu mencoba cara baru dalam memasak nasi. Selama ini kita terbiasa menggunakan rice cooker dan magic jar karena kepraktisannya. Untuk pilihan lebih sehat, Anda bisa mulai memasak nasi menggunakan panci dengan air yang dilebihkan. Saat nasi sudah matang, Anda bisa menyisihkan kelebihan air. Cara ini akan membantu mengeringkan pati dan mengurangi kadar karbohidrat hingga tingkat tertentu.
Dan tak kalah penting, perhatikan betul porsi nasi Anda. Ambillah jumlah porsi yang sedikit dan lengkapi piring Anda dengan makanan yang lebih sehat seperti sayur dan kacang-kacangan. Perlu Anda ingat juga, meskipun Anda sudah memilih jenis nasi yang lebih sehat plus dengan porsi yang sedikit, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi makanan tak sehat lainnya. Menghitung jumlah kalori dan nutrisi lain dalam satu hari adalah hal yang tetap harus Anda lakukan.

Jadi, Sahabat Sehat, menyandang diabetes bukan berarti Anda benar-benar tidak bisa makan nasi. Yang penting, Anda tetap bisa mengonsumsinya dengan benar, yakni memilih jenis beras, cara memasaknya, porsi yang Anda makan, dan mengimbangi menu makanan dengan asupan sehat.
 


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.