Close
Diabetes 4/03/2024

Apakah Diabetesi Harus Minum Obat Seumur Hidup?

Apakah Diabetesi Harus Minum Obat Seumur Hidup?

 

Pertanyaan "apakah diabetesi harus minum obat seumur hidup?" sering kali menjadi beban pikiran yang berat. Jawaban singkatnya tidak sesederhana 'ya' atau 'tidak'.

Meskipun diabetes adalah penyakit kronis yang memerlukan penanganan serius, ada harapan bagi sebagian penderita untuk mencapai kontrol gula darah yang stabil hingga kebutuhan obat bisa dikurangi, atau bahkan dihentikan sesuai anjuran dokter. Di Indonesia, di mana lebih dari 20,4 juta orang hidup dengan diabetes (IDF Atlas, 2025), menemukan jawaban atas pertanyaan ini menjadi sangat penting.

Kunci utamanya? Perpaduan antara penanganan medis dan komitmen total untuk mengubah gaya hidup.

Apakah Obat Diabetes Harus Dikonsumsi Seumur Hidup?

Jawaban untuk pertanyaan ini tidak tunggal, karena sangat bergantung pada kondisi setiap individu dan komitmennya terhadap gaya hidup sehat.

  1. Untuk Sebagian Besar Penderita, Ya: Bagi banyak penderita, terutama yang fungsi pankreasnya sudah menurun signifikan, obat memang menjadi penopang utama seumur hidup. Hal ini karena diabetes adalah penyakit kronis; obat tidak bertujuan menyembuhkan total, melainkan mengelola kadar gula darah agar tetap stabil dan mencegah komplikasi berbahaya.

  2. Namun, Ada Harapan untuk Lepas Obat: Pada beberapa kasus (khususnya diabetes tipe 2 tahap awal), perubahan gaya hidup yang drastis—seperti pola makan ketat, penurunan berat badan, dan olahraga teratur—bisa membawa penderita ke fase remisi. Dalam kondisi ini, gula darah dapat terkontrol tanpa obat, tentunya atas persetujuan dan pengawasan penuh dari dokter.

Jadi, meskipun obat adalah penanganan standar, vonis "seumur hidup" tidak berlaku mutlak bagi semua orang.

Apa Saja Golongan Obat Diabetes untuk Menstabilkan Gula Darah?

Secara garis besar, obat untuk diabetes dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

Golongan obat diabetes tipe 2 yang digunakan dengan cara diminum ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Obat untuk meningkatkan jumlah insulin dalam tubuh: terdiri dari golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida serta turunan fenilalanin).
  • Obat untuk meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin: golongan biguanida (misalnya metformin) dan tiazolidindion (contohnya pioglitazone, rosiglitazone, dan troglitazone).
  • Obat untuk menghambat penyerapan glukosa: golongan inhibitor alpha-glukosidase, seperti acarbose dan miglitol.

Insulin

Pengobatan insulin adalah suatu kewajiban bagi pengidap diabetes tipe 1 dan sebagian pengidap diabetes tipe 2 yang gula darahnya tidak dapat dikendalikan obat oral. Kelompok insulin berdasarkan masa kerjanya adalah sebagai berikut:

  • Insulin masa kerja singkat (short-acting insulin) atau insulin reguler: insulin ini mulai bekerja dalam kurun waktu 30 menit dengan masa kerja pada tubuh selama 6 hingga 8 jam, contohnya jenis Actrapid HM.
  • Insulin masa kerja sedang (intermediate-acting insulin): insulin ini mulai bekerja dalam kurun waktu 1-2 jam dengan masa kerja pada tubuh selama 18 hingga 24 jam, contohnya jenis Humulin N.
  • Insulin masa kerja cepat (rapid-acting insulin): insulin ini mulai bekerja dalam kurun waktu 10-15 menit dengan masa kerja pada tubuh selama 3 hingga 5 jam, contohnya Apidra, Humalog, dan NovoRapid.
  • Insulin masa kerja panjang (long-acting insulin): insulin ini mulai bekerja dalam kurun waktu 4-6 jam dengan masa kerja pada tubuh selama 24 hingga 36 jam, contohnya Lantus dan Levemir.

Benarkah Konsumsi Obat untuk Diabetes Bisa Dihentikan Sementara Waktu?

Faktanya, konsumsi obat untuk diabetes dapat dihentikan sementara waktu jika tubuh tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit tersebut atau lebih dikenal dengan remisi diabetes. Jenis remisi itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Remisi parsial: saat diabetesi mampu mempertahankan kadar gula darah menjadi lebih rendah dibandingkan pengidap diabetes pada umumnya selama minimal 1 tahun tanpa obat apa pun.
  • Remisi total: ketika diabetesi berhasil mengembalikan kadar gula darah ke tingkat yang diharapkan dokter di luar kisaran prediabetes atau diabetes dengan kondisi stabil selama minimal 1 tahun tanpa obat apa pun.
  • Remisi jangka panjang: saat diabetesi mampu mempertahankan kadar gula darah normal minimal 5 tahun.

Dengan kata lain, diabetes yang terjaga sampai puluhan tahun pun tidak dinyatakan sembuh, melainkan dinyatakan remisi. Hal ini dilakukan sebagiai upaya untuk mempertahankan tingkat kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.

Bagaimana Pola Hidup Sehat yang Ampuh Mendukung Pengobatan Diabetes?


obat diabetes

1. Menjaga Pola Makan Sehat dan Seimbang 

Asupan makanan untuk diabetesi harus mengandung karbohidrat kompleks dan serat yang membuat kenyang lebih lama tanpa meningkatkan gula darah secara drastis. Di samping itu, diabetesi juga dianjurkan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil sehingga kestabilan gula darah lebih terjaga.

2. Rutin Beraktivitas Fisik 

Pengobatan diabetes akan memberikan hasil signifikan bila didukung oleh olahraga secara rutin. Idealnya, setiap orang disarankan untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu yang bisa dibagi menjadi beberapa sesi. Alangkah lebih baik bila diabetesi memilih olahraga dengan risiko cedera minim supaya tidak rentan terluka, misalnya renang, jalan kaki, yoga, atau pilates.
 

3. Memantau Gula Darah Secara Teratur

Pemeriksaan kadar gula darah secara mandiri adalah kebiasaan penting untuk mengontrol diabetes. Bila Anda melakukannya secara teratur, maka potensi lonjakan gula darah bisa segera diketahui dan diatasi agar kembali normal.
Menjaga Konsistensi Pola Makan dengan Praktis

Menjalankan pola makan sehat setiap hari terkadang menjadi tantangan, terutama di tengah kesibukan. Untuk menjaga konsistensi tanpa repot, Anda bisa mengandalkan asupan nutrisi praktis yang telah diformulasikan khusus. Salah satu rekomendasi yang bisa menjadi andalan adalah Diabetasol Milk, yang merupakan nutrisi lengkap dan seimbang untuk bantu kontrol gula darah.

Yuk Konsumsi Diabetasol bersama Obat Anda!

Tentunya, konsumsi Diabetasol Milk juga aman saat dibarengi dengan pengobatan OAD (Oral Antidiabetic Drugs) atau insulin sesuai kebutuhan Anda. Bahkan, dengan mengombinasikan OAD dengan Diabetasol Milk, kadar glikemik pada tubuh penderita diabetes tipe 2 dapat dikontrol lebih stabil dibandingkan dengan makanan padat gizi. 

Oral Antidiabetic Drugs

Jadi, jangan lupa mengonsumsi produk unggulan Diabetasol ini pada pagi dan malam hari sebanyak 4 sendok takar untuk mendapatkan manfaat sehatnya secara optimal.

Konsumsi obat diabetes bukanlah akhir dari segalanya yang perlu Anda takutkan. Justru ini saatnya membuktikan bahwa Anda bisa menjalani pola hidup sehat secara disiplin supaya berkesempatan merasakan remisi diabetes jangka panjang.

 

Untuk wawasan dan tips seputar pola hidup sehat, Anda bisa menjelajahi halaman Artikel Diabetasol atau berdiskusi langsung dengan tim kami melalui kontak resmi. Kenali juga tingkat risiko Anda secara mandiri dengan mencoba fitur Cek Risiko Diabetes.

Nikmati setiap momen berharga bersama keluarga dengan lebih tenang. Karena kamu #PunyaDia, gula darah jadi lebih mudah terkendali. Diabetasol menyediakan rangkaian nutrisi pilihan sebagai partner terpercaya yang akan selalu #StandByYou.

Referensi:

diabetasol.com/id/campaign-article-detail/bersamadia/obat-obatan
doktersehat.com/informasi/penyakit-diabetes/harapan-hidup-penderita-diabetes-apakah-berumur-panjang/
gooddoctor.co.id/penyakit-kronis/diabetes/apakah-diabetes-bisa-sembuh/
health.kompas.com/read/23L07090000568/kenali-apa-itu-remisi-diabetes-dan-cara-mencapainya?page=a
hellosehat.com/diabetes/diabetes-bisa-sembuh-atau-tidak/
klikdokter.com/info-sehat/diabetes/haruskah-penderita-diabetes-minum-obat-diabetes-seumur-hidup
siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/angka-diabetes-di-indonesia-semakin-tinggi-berikut-faktanya-1


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.