Pertanyaan "apakah diabetesi harus minum obat seumur hidup?" sering kali menjadi beban pikiran yang berat. Jawaban singkatnya tidak sesederhana 'ya' atau 'tidak'.
Meskipun diabetes adalah penyakit kronis yang memerlukan penanganan serius, ada harapan bagi sebagian penderita untuk mencapai kontrol gula darah yang stabil hingga kebutuhan obat bisa dikurangi, atau bahkan dihentikan sesuai anjuran dokter. Di Indonesia, di mana lebih dari 20,4 juta orang hidup dengan diabetes (IDF Atlas, 2025), menemukan jawaban atas pertanyaan ini menjadi sangat penting.
Kunci utamanya? Perpaduan antara penanganan medis dan komitmen total untuk mengubah gaya hidup.
Jawaban untuk pertanyaan ini tidak tunggal, karena sangat bergantung pada kondisi setiap individu dan komitmennya terhadap gaya hidup sehat.
Untuk Sebagian Besar Penderita, Ya: Bagi banyak penderita, terutama yang fungsi pankreasnya sudah menurun signifikan, obat memang menjadi penopang utama seumur hidup. Hal ini karena diabetes adalah penyakit kronis; obat tidak bertujuan menyembuhkan total, melainkan mengelola kadar gula darah agar tetap stabil dan mencegah komplikasi berbahaya.
Namun, Ada Harapan untuk Lepas Obat: Pada beberapa kasus (khususnya diabetes tipe 2 tahap awal), perubahan gaya hidup yang drastis—seperti pola makan ketat, penurunan berat badan, dan olahraga teratur—bisa membawa penderita ke fase remisi. Dalam kondisi ini, gula darah dapat terkontrol tanpa obat, tentunya atas persetujuan dan pengawasan penuh dari dokter.
Jadi, meskipun obat adalah penanganan standar, vonis "seumur hidup" tidak berlaku mutlak bagi semua orang.
Secara garis besar, obat untuk diabetes dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
Golongan obat diabetes tipe 2 yang digunakan dengan cara diminum ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Pengobatan insulin adalah suatu kewajiban bagi pengidap diabetes tipe 1 dan sebagian pengidap diabetes tipe 2 yang gula darahnya tidak dapat dikendalikan obat oral. Kelompok insulin berdasarkan masa kerjanya adalah sebagai berikut:
Faktanya, konsumsi obat untuk diabetes dapat dihentikan sementara waktu jika tubuh tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit tersebut atau lebih dikenal dengan remisi diabetes. Jenis remisi itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Dengan kata lain, diabetes yang terjaga sampai puluhan tahun pun tidak dinyatakan sembuh, melainkan dinyatakan remisi. Hal ini dilakukan sebagiai upaya untuk mempertahankan tingkat kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.
Asupan makanan untuk diabetesi harus mengandung karbohidrat kompleks dan serat yang membuat kenyang lebih lama tanpa meningkatkan gula darah secara drastis. Di samping itu, diabetesi juga dianjurkan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil sehingga kestabilan gula darah lebih terjaga.
Pengobatan diabetes akan memberikan hasil signifikan bila didukung oleh olahraga secara rutin. Idealnya, setiap orang disarankan untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu yang bisa dibagi menjadi beberapa sesi. Alangkah lebih baik bila diabetesi memilih olahraga dengan risiko cedera minim supaya tidak rentan terluka, misalnya renang, jalan kaki, yoga, atau pilates.
Pemeriksaan kadar gula darah secara mandiri adalah kebiasaan penting untuk mengontrol diabetes. Bila Anda melakukannya secara teratur, maka potensi lonjakan gula darah bisa segera diketahui dan diatasi agar kembali normal.
Menjaga Konsistensi Pola Makan dengan Praktis
Menjalankan pola makan sehat setiap hari terkadang menjadi tantangan, terutama di tengah kesibukan. Untuk menjaga konsistensi tanpa repot, Anda bisa mengandalkan asupan nutrisi praktis yang telah diformulasikan khusus. Salah satu rekomendasi yang bisa menjadi andalan adalah Diabetasol Milk, yang merupakan nutrisi lengkap dan seimbang untuk bantu kontrol gula darah.
Tentunya, konsumsi Diabetasol Milk juga aman saat dibarengi dengan pengobatan OAD (Oral Antidiabetic Drugs) atau insulin sesuai kebutuhan Anda. Bahkan, dengan mengombinasikan OAD dengan Diabetasol Milk, kadar glikemik pada tubuh penderita diabetes tipe 2 dapat dikontrol lebih stabil dibandingkan dengan makanan padat gizi.
Jadi, jangan lupa mengonsumsi produk unggulan Diabetasol ini pada pagi dan malam hari sebanyak 4 sendok takar untuk mendapatkan manfaat sehatnya secara optimal.
Konsumsi obat diabetes bukanlah akhir dari segalanya yang perlu Anda takutkan. Justru ini saatnya membuktikan bahwa Anda bisa menjalani pola hidup sehat secara disiplin supaya berkesempatan merasakan remisi diabetes jangka panjang.
Untuk wawasan dan tips seputar pola hidup sehat, Anda bisa menjelajahi halaman Artikel Diabetasol atau berdiskusi langsung dengan tim kami melalui kontak resmi. Kenali juga tingkat risiko Anda secara mandiri dengan mencoba fitur Cek Risiko Diabetes.
Nikmati setiap momen berharga bersama keluarga dengan lebih tenang. Karena kamu #PunyaDia, gula darah jadi lebih mudah terkendali. Diabetasol menyediakan rangkaian nutrisi pilihan sebagai partner terpercaya yang akan selalu #StandByYou.
Referensi:
diabetasol.com/id/campaign-article-detail/bersamadia/obat-obatan
doktersehat.com/informasi/penyakit-diabetes/harapan-hidup-penderita-diabetes-apakah-berumur-panjang/
gooddoctor.co.id/penyakit-kronis/diabetes/apakah-diabetes-bisa-sembuh/
health.kompas.com/read/23L07090000568/kenali-apa-itu-remisi-diabetes-dan-cara-mencapainya?page=a
hellosehat.com/diabetes/diabetes-bisa-sembuh-atau-tidak/
klikdokter.com/info-sehat/diabetes/haruskah-penderita-diabetes-minum-obat-diabetes-seumur-hidup
siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/angka-diabetes-di-indonesia-semakin-tinggi-berikut-faktanya-1