Close
Diabetes 20/04/2020

Gula Darah Sudah Stabil, Bolehkah Stop Minum Obat Diabetes?

Gula Darah Sudah Stabil, Bolehkah Stop Minum Obat Diabetes?

Sebagian besar kasus diabetes merupakan mimpi buruk yang jadi kenyataan akibat pola hidup kurang sehat dalam jangka panjang. Jika penyakit tersebut sudah terjadi, maka tak ada opsi selain minum obat untuk diabetes sambil menjalani pola hidup sehat secara konsisten. Cara minum obat diabetes yang benar sesuai anjuran dokter sangat efektif mengurangi risiko komplikasi diabetes, antara lain gangguan saraf (neuropati), penurunan fungsi penglihatan, gangguan ginjal, dan penyakit jantung. 

Beragam Jenis Obat untuk Diabetes

Setiap tipe obat untuk diabetes memiliki fungsi berbeda-beda yang nantinya ditentukan dokter berdasarkan kondisi kesehatan pasien. Beberapa jenis Obat Oral Antidiabetik (OAD) yang lazim diresepkan dokter, antara lain:

  • Biguanid: jenis obat diabetes ini berfungsi menurunkan produksi glukosa di organ hati sehingga kadar gula darah pun ikut menurun. Selain itu, golongan obat Biguanid juga dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Efek samping obat diabetes ini dapat menimbulkan diare tetapi hal tersebut bisa dicegah dengan meminumnya bersamaan ketika makan. Salah satu contoh obat golongan Biguanid yang paling sering diresepkan adalah Metformin 500 gr atau 850 gr dengan dosis 2 hingga 3 kali sehari tergantung kadar gula darah.
  • Sulfonilurea: obat untuk diabetes yang terdiri dari dua generasi ini sudah digunakan sejak pertengahan tahun 1950. Generasi pertama Sulfonilurea adalah klorpropamida, asetoheksamide, dan tolazamide, sedangkan generasi kedua yaitu glimepiride dan glibenclamide. Fungsi utama obat yang mesti dikonsumsi setelah makan ini adalah menstimulasi sel beta pankreas untuk meningkatkan kadar insulin. Efek samping yang kerap terjadi setelah mengonsumsi obat golongan Sulfonilurea adalah kadar gula di bawah normal (hipoglikemia) yang menimbulkan gejala seperti lemas, berkeringat dingin, pusing, dan gemetar. Cara minum obat diabetes yang benar untuk mengurangi risiko efek samping tersebut harus dilakukan tanpa melewatkan satu waktu makan.
  • Inhibitor alfa-glucosidae: contoh obat diabetes yang termasuk golongan Inhibitor alfa-glucosidae adalah Acarbose dan Miglitol. Golongan obat ini menghambat pemecahan karbohidrat pada usus sehingga membuat laju peningkatan kadar gula darah melambat. Konsumsi obat tipe Inhibitor alfa-glucosidae harus dibarengi dengan suapan pertama saat makan. Pada umumnya efek samping obat diabetes ini berisiko menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare karena hanya bekerja di usus.
  • Inhibitor Dipeptidyl Peptidase IV (DPP4): golongan OAD ini merupakan jenis obat terbaru yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah tanpa risiko hipoglikemia. Inhibitor DPP4 menstimulasi peningkatan Glucagon Like Peptide-1 (GLP-1), yaitu sebuah peptida yang menurunkan kadar gula darah secara alami jika gula darah meningkat di atas normal. Jenis obat yang termasuk golongan ini, yaitu Alogliptin dan Vildagliptin. Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat konsumsi obat Inhibitor DPP4, antara lain nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, dan rasa tidak nyaman pada lambung. Bahkan, efek samping obat diabetes ini juga berisiko menyebabkan pankreatitis akut, gagal fungsi hati, serta gagal jantung yang memburuk.

Kondisi Khusus yang Membuat Konsumsi Obat Diabetes Dapat Dihentikan

Obat untuk diabetes memang disarankan dikonsumsi seumur hidup jika kadar gula darah tergolong tidak stabil. Kendati demikian, konsumsinya bisa dihentikan sementara waktu jika tubuh tidak menunjukkan tanda-tanda diabetes serta hasil pemeriksaan HbA1c kurang dari 65%. Kondisi khusus tersebut dikenal dengan istilah remisi diabetes dengan rincian sebagai berikut:

  • Remisi parsial: saat pengidap diabetes mampu mempertahankan kadar gula darah menjadi lebih rendah dibandingkan pengidap diabetes pada umumnya selama minimal 1 tahun tanpa obat apa pun.
  • Remisi total: ketika pengidap diabetes berhasil mengembalikan kadar gula darah ke tingkat yang diharapkan dokter di luar kisaran prediabetes atau diabetes dengan kondisi stabil selama minimal 1 tahun tanpa obat apa pun.
  • Remisi jangka panjang: saat pengidap diabetes mampu mempertahankan kadar gula darah normal minimal 5 tahun.

Pentingnya Terapi Nutrisi untuk Pengidap Diabetes Melitus Tipe 2

Kadar gula darah yang belum stabil dalam jangka panjang membuat pengidap diabetes harus telaten mengonsumsi obat. Namun, konsumsi obat untuk diabetes belum cukup tanpa diimbangi dengan pola hidup sehat yang tepat. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) menganjurkan distribusi makanan harian pengidap diabetes meliputi 3 porsi besar serta 2 hingga 3 porsi makanan ringan.

Kini, terapi nutrisi untuk menjaga kestabilan kadar gula darah pengidap diabetes akan berlangsung lebih efektif dengan konsumsi susu Diabetasol. Produk susu untuk diabetes tersebut dapat menjadi alternatif pengganti sarapan dan makan malam karena mengandung karbohidrat baik (isomaltulosa) serta jenis gizi lainnya, seperti protein, zync, serat, kalsium, dan vitamin A, C, D, E.

Kombinasi sinergis antara OAD dan Diabetasol sudah teruji secara klinis di Indonesia dibandingkan makanan padat gizi seimbang. Fakta tersebut berhasil diungkap melalui penelitian terhadap 30 subjek pasien Diabetes Melitus tipe 2 (DM 2) yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama dengan konsumsi OAD dan Diabetasol serta kelompok kedua dengan konsumsi OAD dan makanan padat gizi terkontrol. Kelompok pertama yang mengonsumsi Diabetasol memiliki nilai respons glikemik rata-rata 48 jam lebih rendah (13,72 mg/dL) daripada kelompok kedua (17,47 mg/dL). Bahkan, hasil yang sama baiknya dalam penurunan kadar gula darah disertai rasa kenyang lebih lama atau lebih stabil. Keunggulan tersebut bisa diperoleh melalui pemberian atau penyajian nutrisi yang sudah terukur. 

kombinasi OAD
 

Sekarang, pengidap diabetes tak perlu bingung memilih jenis makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi harian tanpa menyebabkan lonjakan gula darah berlebihan. Susu Diabetasol hadir dengan nutrisi lengkap makanan pengganti diabetes yang praktis dan sehat. Hidup sehat dengan penyakit diabetes yang terkendali tak lagi jadi hal mustahil jika didukung pola hidup sehat secara disiplin. Jadi, jangan lupa untuk minum susu Diabetasol tiap pagi dan malam sebagai pengganti makan, ya!
 
Referensi:

  • diabetasol.com/id/news-detail/gula-darah-sudah-stabil--bolehkah-stop-minum-obat-diabetes-
  • health.kompas.com/read/23L07090000568/kenali-apa-itu-remisi-diabetes-dan-cara-mencapainya?page=all
  • kompas.com/tren/read/2024/04/23/130000065/benarkah-penderita-diabetes-harus-minum-obat-seumur-hidup-?page=all
  • ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542331

Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.