Close
Diabetes 28/08/2020

Inilah Cara Mudah Pengobatan Luka Diabetes Tanpa Risiko

Inilah Cara Mudah Pengobatan Luka Diabetes Tanpa Risiko

Penderita diabetes harus selalu waspada terhadap cedera. Kenapa luka diabetes susah sembuh menjadi alasan utama penderita ​diabetes harus menghindari luka. Luka kecil, meskipun sekilas tampak tidak berbahaya, dapat berkembang menjadi ulkus diabetikum yang berbahaya. Inilah pentingnya memahami cara merawat luka diabetes dengan tepat. 

Penyebab Luka Diabetes 

Luka pada penderita diabetes umumnya muncul di kaki, walaupun bisa juga muncul di bagian tubuh yang lain. Sebelum mempelajari cara merawat luka diabetes dan cara membersihkan luka diabetes, ketahui dulu beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab luka diabetes: 

  • Kerusakan saraf atau sirkulasi darah yang buruk 
  • Telah menderita penyakit diabetes untuk waktu yang lama 
  • Kadar gula darah tidak terkontrol 
  • Kelebihan berat badan atau obesitas 
  • Tekanan darah atau kolesterol yang tinggi 
  • Tidak menjaga kesehatan, terutama merawat kaki, dengan baik 

Lantas, seperti apa ciri-ciri luka diabetes? Berikut penjelasannya: 

  • Warna kulit menggelap dan kemerahan di sekitar area luka. 
  • Muncul nanah atau cairan dari kulit yang terluka. 
  • Muncul aroma tak sedap dari area luka, terutama di kaki. 
  • Kulit di sekitar luka terlihat bengkak dan terasa sakit. 
  • Bagian yang terluka tak kunjung sembuh atau justru menyebar. 

Menurut buku Diabetic Ulcer (2022), sekitar 25% pasien diabetes tipe 1 maupun tipe 2 berisiko mengalami luka diabetes dalam hidupnya. Tanpa kontrol gula darah yang baik, risiko diabetisi untuk mengalami luka diabetes akan semakin tinggi.  

Kenapa Luka Diabetes Susah Sembuh? 

Pada orang yang tidak menderita diabetes, luka umumnya sembuh dengan cepat. Namun, tidak demikian halnya pada penderita diabetes.  

Diabetes meningkatkan risiko luka dan infeksi. Perubahan pada kulit seperti kemerahan, bengkak, lecet, atau kapalan dapat menjadi komplikasi luka diabetes. Berikut penjelasan mengenai kenapa luka diabetes susah sembuh: 

  • Kadar glukosa darah tinggi 
    Bila kadar glukosa tinggi, tubuh kesulitan mengolahnya dengan efektif. Kadar glukosa yang terus naik membuat banyak sistem tubuh semakin rentan mengalami kerusakan.  
    Kadar glukosa darah yang tinggi dapat memicu pengerasan dan penyempitan pembuluh darah, serta kerusakan saraf di seluruh tubuh (neuropati diabetik). Gangguan-gangguan ini meningkatkan risiko terjadinya luka dan memperlambat proses penyembuhannya, serta memperbesar kemungkinan komplikasi. 
     
  • Masalah saraf 
    Bila sudah terjadi kerusakan saraf (neuropati), maka regenerasi saraf dapat terhambat. Hal ini menyebabkan pengidap diabetes kurang sensitif terhadap rasa sakit. 
    Gangguan saraf ini dapat memengaruhi penyembuhan luka. Pasien diabetes yang mengalami luka atau cedera pada kaki mungkin tidak menyadarinya karena mati rasa sehingga berisiko mengalami komplikasi yang lebih parah akibat keterlambatan penanganan. 
     
  • Daya tahan tubuh lemah 
    Penelitian dalam International Journal Of Molecular Sciences (2017) menunjukkan bahwa tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes dapat merusak fungsi sel darah putih. Padahal, sel darah putih ini ibarat pasukan pertahanan tubuh yang melawan penyakit akibat virus dan bakteri. Menurunnya daya tahan tubuh pada pengidap diabetes meningkatkan risiko infeksi pada luka yang tidak kunjung sembuh atau bahkan memburuk. 

Cara Merawat Luka Diabetes 

Cara Merawat Luka Diabetes

Jika sudah timbul luka, maka diperlukan perawatan khusus agar kondisi penderitanya tidak memburuk, termasuk cara mengobati luka bernanah pada penderita diabetes.  

Penanganan luka diabetes berbeda daripada luka pada umumnya. Tujuan cara merawat luka diabetes ini adalah untuk mempercepat pemulihan agar menekan risiko terjadinya infeksi. Berikut cara merawat dan membersihkan luka diabetes: 

  1. Rawat luka secara rutin 
  2. Kurangi tekanan pada luka 
  3. Hilangkan sel dan jaringan kulit mati 
  4. ​​Pastikan luka selalu bersih dan tertutup 
  5. Jaga kadar gula darah tetap normal 
  6. Hindari bertelanjang kaki saat berjalan 

Akan tetapi, perawatan luka diabetes yang paling utama adalah dengan melakukan terapi nutrisi secara disiplin. Berdasarkan bukti yang ada saat ini, status kekurangan nutrisi sering ditemukan pada penderita diabetes dengan ulkus diabetikum.  

Ulkus diabetikum sendiri adalah luka terbuka atau borok yang biasanya terjadi pada kaki penderita diabetes. Luka ini sering berkembang sebagai komplikasi dari diabetes melitus akibat gangguan sirkulasi darah dan kerusakan saraf (neuropati) yang mengurangi sensasi rasa di kaki. Kondisi ini diyakini berperan dalam menghambat penyembuhan luka.  

Padahal, penderita ​diabetes memerlukan perawatan multidisiplin yang baik untuk mengoptimalkan penyembuhan luka. Namun, status nutrisi mereka seringkali luput dari perhatian, padahal merupakan aspek yang tak kalah penting.  

Langkah pertama memulai terapi nutrisi adalah dengan mengontrol porsi makan dan memilah karbohidrat untuk menghindari lonjakan gula darah. Selanjutnya, mulailah memilih asupan protein, lemak, dan serat yang sehat.  

Gaya hidup sehat dan senantiasa memantau gula darah juga perlu dijalani agar gula darah tetap normal. Masukkan susu Diabetasol dalam gaya hidup sehat Anda. Susu yang diformulasikan khusus untuk penderita diabetes  ini mengandung isomaltulosa dengan indeks glikemik rendah yang membantu menjaga kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, Susu Diabetasol juga diperkaya vitamin A, C, E, dan zinc untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Jangan lupa, minum Diabetasol sebagai pengganti sarapan dan makan malam untuk mendukung upaya terapi nutrisi Anda! 

 

References: 

https://diabetasol.com/id/news-detail/inilah-cara-mudah-pengobatan-luka-diabetes-tanpa-risiko 
https://www.alodokter.com/luka-diabetes-kenali-penyebab-dan-gejala-yang-mungkin-muncul# 
https://hellosehat.com/diabetes/komplikasi-diabetes/luka-diabetes/ 
https://www.halodoc.com/artikel/mengapa-luka-pada-pengidap-diabetes-sulit-sembuh 
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9693742/ 

 


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.