Penderita diabetes harus selalu waspada terhadap cedera. Kenapa luka diabetes susah sembuh menjadi alasan utama penderita diabetes harus menghindari luka. Luka kecil, meskipun sekilas tampak tidak berbahaya, dapat berkembang menjadi ulkus diabetikum yang berbahaya. Inilah pentingnya memahami cara merawat luka diabetes dengan tepat.
Luka pada penderita diabetes umumnya muncul di kaki, walaupun bisa juga muncul di bagian tubuh yang lain. Sebelum mempelajari cara merawat luka diabetes dan cara membersihkan luka diabetes, ketahui dulu beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab luka diabetes:
Lantas, seperti apa ciri-ciri luka diabetes? Berikut penjelasannya:
Menurut buku Diabetic Ulcer (2022), sekitar 25% pasien diabetes tipe 1 maupun tipe 2 berisiko mengalami luka diabetes dalam hidupnya. Tanpa kontrol gula darah yang baik, risiko diabetisi untuk mengalami luka diabetes akan semakin tinggi.
Pada orang yang tidak menderita diabetes, luka umumnya sembuh dengan cepat. Namun, tidak demikian halnya pada penderita diabetes.
Diabetes meningkatkan risiko luka dan infeksi. Perubahan pada kulit seperti kemerahan, bengkak, lecet, atau kapalan dapat menjadi komplikasi luka diabetes. Berikut penjelasan mengenai kenapa luka diabetes susah sembuh:
Jika sudah timbul luka, maka diperlukan perawatan khusus agar kondisi penderitanya tidak memburuk, termasuk cara mengobati luka bernanah pada penderita diabetes.
Penanganan luka diabetes berbeda daripada luka pada umumnya. Tujuan cara merawat luka diabetes ini adalah untuk mempercepat pemulihan agar menekan risiko terjadinya infeksi. Berikut cara merawat dan membersihkan luka diabetes:
Akan tetapi, perawatan luka diabetes yang paling utama adalah dengan melakukan terapi nutrisi secara disiplin. Berdasarkan bukti yang ada saat ini, status kekurangan nutrisi sering ditemukan pada penderita diabetes dengan ulkus diabetikum.
Ulkus diabetikum sendiri adalah luka terbuka atau borok yang biasanya terjadi pada kaki penderita diabetes. Luka ini sering berkembang sebagai komplikasi dari diabetes melitus akibat gangguan sirkulasi darah dan kerusakan saraf (neuropati) yang mengurangi sensasi rasa di kaki. Kondisi ini diyakini berperan dalam menghambat penyembuhan luka.
Padahal, penderita diabetes memerlukan perawatan multidisiplin yang baik untuk mengoptimalkan penyembuhan luka. Namun, status nutrisi mereka seringkali luput dari perhatian, padahal merupakan aspek yang tak kalah penting.
Langkah pertama memulai terapi nutrisi adalah dengan mengontrol porsi makan dan memilah karbohidrat untuk menghindari lonjakan gula darah. Selanjutnya, mulailah memilih asupan protein, lemak, dan serat yang sehat.
Gaya hidup sehat dan senantiasa memantau gula darah juga perlu dijalani agar gula darah tetap normal. Masukkan susu Diabetasol dalam gaya hidup sehat Anda. Susu yang diformulasikan khusus untuk penderita diabetes ini mengandung isomaltulosa dengan indeks glikemik rendah yang membantu menjaga kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, Susu Diabetasol juga diperkaya vitamin A, C, E, dan zinc untuk menjaga daya tahan tubuh.
Jangan lupa, minum Diabetasol sebagai pengganti sarapan dan makan malam untuk mendukung upaya terapi nutrisi Anda!
References:
https://diabetasol.com/id/news-detail/inilah-cara-mudah-pengobatan-luka-diabetes-tanpa-risiko
https://www.alodokter.com/luka-diabetes-kenali-penyebab-dan-gejala-yang-mungkin-muncul#
https://hellosehat.com/diabetes/komplikasi-diabetes/luka-diabetes/
https://www.halodoc.com/artikel/mengapa-luka-pada-pengidap-diabetes-sulit-sembuh
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9693742/