Close
News 26/08/2024

Ketahui Apa itu Fungsi Insulin dan Jenis-jenisnya

Ketahui Apa itu Fungsi Insulin dan Jenis-jenisnya

Insulin adalah hormon alami yang berperan mengatur kadar gula dalam darah. Jika produksi insulin terganggu atau sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, dapat terjadi kondisi seperti diabetes, yaitu saat kadar gula darah menjadi tidak terkendali. Untuk memahami lebih jelas tentang apa itu insulin, Anda perlu tahu cara kerja insulin dan apa itu resistensi insulin. Yuk, simak artikelnya!


Dalam kondisi sehat, insulin diproduksi oleh pankreas sesuai kebutuhan. Fungsi insulin adalah membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh untuk mengendalikan gula darah. Insulin memberi tahu sel-sel tubuh, seperti otot dan lemak, untuk menyerap gula darah dan menyimpannya sebagai energi cadangan.


Ketika kadar gula darah meningkat, insulin akan mengirimkan sinyal ke sel-sel tubuh untuk menyerap gula dan mengubahnya menjadi glikogen (di otot dan hati) serta trigliserida (di jaringan lemak). Glikogen dan lemak ini kemudian disimpan sebagai cadangan energi yang dapat digunakan tubuh saat dibutuhkan.


Selama pankreas memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup dan sel-sel tubuh sensitif terhadap insulin, maka kadar gula darah akan tetap stabil. Ini penting karena baik kadar gula darah yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan.


Jika insulin dalam darah kurang, glukosa tidak bisa diubah menjadi energi. Akibatnya, tubuh memecah lemak untuk menghasilkan energi dan menghasilkan zat sisa yang disebut keton.


Bagaimana Cara Kerja Insulin?


Ketika kita mengonsumsi makanan berkarbohidrat, tubuh akan memecah karbohidrat menjadi glukosa, yang kemudian diserap ke dalam darah. Nah, peningkatan kadar glukosa dalam darah ini akan merangsang pankreas untuk melepaskan hormon insulin. 


Insulin kemudian membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh.


Apa Itu Resistensi Insulin?


Jika insulin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, atau fungsi insulin terganggu, kemungkinan besar terjadi resistensi insulin.


Resistensi insulin adalah kondisi saat tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik. Karena tubuh tidak lagi ‘peka’ terhadap insulin, gula darah sulit masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Keadaan ini menyebabkan kadar gula darah dalam darah meningkat dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.


Resistensi insulin dapat berlangsung tanpa gejala selama bertahun-tahun sehingga sulit dideteksi. Resistensi insulin sering ditemui pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. 
Mengenal Jenis-jenis Insulin

Mengenal Jenis-jenis Insulin

Pada penderita diabetes, insulin tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan penanganan khusus untuk memperbaiki fungsi insulin.


Penanganan ini menggunakan beberapa jenis insulin yang disesuaikan dengan kondisi setiap pasien. Dalam meresepkan insulin, dokter akan mempertimbangkan sejumlah faktor seperti aktivitas pasien, usia, makanan yang dikonsumsi, seberapa baik pasien mengontrol kadar gula darah, dan kemampuan tubuh dalam menyerap insulin.


Perbedaan jenis insulin terdapat pada seberapa cepat efeknya dalam menurunkan kadar gula darah, berapa lama bertahan di dalam tubuh, waktu puncak (fase paling optimal dalam menurunkan kadar glukosa), dan cara penggunaannya.


Berikut jenis-jenis insulin yang ada:

 

  1. Insulin kerja cepat (rapid acting)
    Jenis insulin ini dapat menurunkan gula darah dengan cepat. Insulin kerja cepat (rapid-acting insulin) biasanya cocok untuk orang dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang membutuhkan kontrol cepat terhadap lonjakan gula darah, terutama setelah makan. Efeknya mulai terasa sekitar 15 menit setelah disuntikkan dan puncaknya sekitar 1 jam kemudian. Efek penurunan gula darah ini bisa bertahan selama 2-4 jam. 
  2. Insulin kerja pendek (short acting)
    Setelah disuntikkan, insulin ini mulai bekerja dalam waktu sekitar 30 menit dan mencapai puncak efeknya dalam kurun waktu 2-3 jam. Insulin ini cocok untuk beberapa penderita diabetes yang membutuhkan pengendalian gula darah yang lebih terencana dan stabil. Efek penurunan gula darahnya dapat bertahan selama 3-6 jam. Oleh karena itu, insulin jenis ini umumnya diberikan sebelum makan agar dapat membantu mengontrol kenaikan gula darah setelah makan.
  3. Insulin kerja menengah (intermediate acting)
    Jenis insulin ini membutuhkan waktu sekitar 2-4 jam untuk mulai bekerja menurunkan kadar gula darah. Efek puncak insulin ini biasanya terjadi antara 4-12 jam setelah penyuntikan dan dapat bertahan hingga 12-18 jam. Karena sifat kerjanya yang lebih lambat, insulin kerja menengah sering digunakan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil selama periode puasa. Insulin ini lebih cocok untuk penderita diabetes yang membutuhkan pengendalian gula darah yang berkelanjutan dan bertahan lebih lama
  4. Insulin kerja panjang (long acting)
    Jenis insulin ini tidak memiliki waktu puncak. Insulin kerja panjang mulai bekerja sekitar 2 jam setelah disuntikkan dan efeknya bisa bertahan hingga 24 jam. Insulin ini biasanya diberikan sekali sehari untuk mengendalikan kadar gula darah seharian. Penggunaannya lebih cocok pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, serta orang dengan risiko hipoglikemia.
  5. Insulin kerja sangat panjang (ultra-long acting)
    Jenis insulin ini juga tidak memiliki waktu puncak. Efek penurunan gula darah insulin kerja sangat panjang bisa bertahan hingga 36 jam atau lebih. Insulin ini cocok untuk individu dengan diabetes yang memerlukan pengendalian gula darah basal yang sangat stabil dan tahan lama; penderita diabetes tipe 1, tipe 2, dan orang dengan risiko tinggi hipoglikemia dapat menggunakan insulin jenis ini. 
  6. Insulin campuran (premixed)
    Jenis insulin ini adalah kombinasi dari insulin kerja menengah dan kerja pendek. Insulin ini mulai bekerja dalam waktu 5-60 menit dan efeknya bisa bertahan hingga 10-16 jam. Insulin ini biasa digunakan oleh untuk individu dengan diabetes yang membutuhkan pengendalian gula darah yang mencakup baik insulin basal maupun insulin bolus dalam satu suntikan. 

Memahami apa itu insulin, cara kerja insulin, dan apa itu resistensi insulin membuat kita menyadari pentingnya menjaga pola makan yang sehat. Insulin sebenarnya tidak selalu harus digunakan dalam penanganan diabetes. Dalam beberapa situasi, terapi nutrisi yang tepat dapat menjadi alternatif atau dikombinasikan dengan insulin untuk mencapai hasil yang lebih baik. Selain menjaga pola makan, rutin minum susu Diabetasol sebagai pengganti sarapan dan makan malam dapat membantu mengontrol kadar gula darah.


Isomaltulosa dalam susu Diabetasol sangat bermanfaat bagi penderita diabetes karena menyediakan karbohidrat yang melepaskan energi secara perlahan dan konsisten. Dengan indeks glikemik yang rendah, isomaltulosa mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba setelah konsumsi, menjadikannya pilihan yang lebih aman dan efisien untuk mengelola kadar gula darah.

References:
https://hellosehat.com/diabetes/hormon-insulin/
https://www.alodokter.com/pentingnya-hormon-insulin-dalam-mengendalikan-gula-darah
https://hellosehat.com/diabetes/tipe-2/resistensi-insulin/
https://www.klikdokter.com/info-sehat/diabetes/mengenal-jenis-jenis-insulin-untuk-pengobatan-diabetes
 


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.