Data International Diabetes Foundation (IDF) tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan kelima untuk kategori negara dengan pengidap diabetes terbanyak di dunia, yaitu mencapai 19,47 juta jiwa. Diagnosis diabetes yang terlambat turut memicu peningkatan jumlah pengidap penyakit tersebut selama beberapa tahun terakhir. Padahal, diabetes dapat diantisipasi jika gejala-gejala prediabetes sudah dikenali sejak dini.
Penyakit gula atau diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi akibat ketidakmampuan tubuh memproses gula darah secara maksimal. Hal tersebut disebabkan resistensi insulin yang membuatnya gagal menjadikan glukosa dalam darah sebagai sumber energi. Akibatnya, kadar gula darah menjadi tinggi dan menyebabkan berbagai gangguan metabolisme tubuh.
Mayoritas pengidap tidak menyadari keberadaan penyakit dalam tubuhnya sehingga diagnosis diabetes melitus tipe 2 kerap terlambat. Diabetes biasanya baru disadari ketika terjadi beberapa gangguan kesehatan sebagai berikut:
Baca Juga: Sudah Minum Obat Diabetes tapi Gula Darah Tetap Tinggi
Gangguan kesehatan umum pada pengidap diabetes bisa dijadikan alarm pertama untuk mewaspadai penyakit gula tersebut. Kendati demikian, diagnosis diabetes melitus hanya dapat dilakukan dokter setelah melalui serangkaian tes yang validitasnya terjamin. Beberapa metode yang efektif untuk mendukung diagnosis diabetes, yaitu:
Nilai hemoglobin terglikasi (HbA1c) menunjukkan kadar gula darah rata-rata pada tubuh seseorang dalam kurun waktu 3 bulan terakhir dengan rincian berikut ini:
HbA1c di bawah 5,7%: kondisi normal.
HbA1c berkisar antara 5,7% hingga 6,4%: prediabetes.
HbA1c lebih dari 6,5%: diabetes.
Metode cek kadar gula darah ini bisa dilakukan kapan pun tanpa butuh persiapan khusus berupa puasa. Seseorang didiagnosis mengalami diabetes jika memiliki hasil tes gula darah sewaktu melebihi 200 mg/dL atau setara dengan 11,1 mmol/L.
Cara cek kadar gula darah ini wajib diawali sesi puasa selama 8 hingga 12 jam. Orang yang akan menjalani tes gula darah puasa hanya diperkenankan minum air putih serta harus menghentikan konsumsi obat, suplemen, dan rokok dalam masa puasa. Kondisi kesehatan yang didapatkan berdasarkan tes gula darah puasa tercermin dari jumlah kadar gula darah, yaitu:
Kurang dari 100 mg/dL atau setara dengan 5,6 mmol/L: normal.
Berkisar antara 100 hingga 125 mg/dL atau setara dengan 5,6 hingga 6,9 mmol/L: prediabetes.
Lebih dari 126 mg/dL atau setara dengan lebih dari 7 mmol/L: diabetes.
Pemeriksaan gula darah ini berfungsi menguji sensitivitas insulin untuk mengontrol glukosa dalam tubuh. Prosesnya dilakukan usai tes gula darah puasa dengan rincian hasil yang dikategorikan normal sebagai berikut:
Orang yang tidak mengidap diabetes: kadar gula darah kurang dari 140 mg/dL.
Orang yang mengidap diabetes: kadar gula darah kurang dari 180 mg/dL.
Tahapan cara cek kadar gula darah ini dilakukan dua kali, yaitu bersamaan dengan tes gula darah puasa serta dua jam usai Anda diharuskan minum larutan gula sebanyak 75 mg. Hasil TTGO dapat diklasifikasikan berdasarkan kategori berikut ini:
Kurang dari 140 mg/dL atau setara dengan 7,8 mmol/L: normal.
Berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL atau setara dengan 7,8 hingga 11 mmol/L: prediabetes.
Lebih dari 200 mg/dL atau setara dengan lebih dari 11,1 mmol/L: diabetes.
Saatnya Cegah Diabetes dengan Menjalani Pola Makan Sehat
Jangan tunggu sampai serangkaian metode diagnosis diabetes melitus menunjukkan bahwa Anda terindikasi mengalami penyakit tersebut. Pencegahan diabetes wajib dimulai sejak hari ini dengan cara sederhana, yaitu menjalani pola makan sehat secara disiplin. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk membatasi asupan gula harian adalah mengonsumsi makanan yang indeks glikemiknya rendah.
Sekarang, Anda bisa menjalani pola makan sehat untuk mencegah diabetes secara mudah sebab ada Susu Diabetasol yang siap jadi andalan. Susu dengan nutrisi lengkap pengganti makanan diabetes ini mengandung karbohidrat isomaltulosa, yaitu karbohidrat kompleks lepas lambat yang indeks glikemiknya rendah (GI=23) untuk menjaga kestabilan kadar gula darah dan membuat kenyang lebih lama. Selain itu, susu rendah kalori ini juga diperkaya 45% protein whey berkualitas tinggi, vitamin A, C, E, zinc, dan serat yang penting untuk kebutuhan gizi harian tubuh. Kandungannya dibuat bebas gluten, rendah laktosa, dan tanpa tambahan gula pasir sehingga aman dikonsumsi setiap hari.
Hidup sehat di hari tua bukanlah hal mustahil bila Anda cermat menjalani hidup sehat dan peka menghindari diabetes sejak hari ini.
Referensi:
alodokter.com/pemeriksaan-hba1c-untuk-mendeteksi-dan-mengontrol-diabetes
databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/22/jumlah-penderita-diabetes-indonesia-terbesar-kelima-di-dunia
halodoc.com/artikel/jenis-pemeriksaan-tepat-untuk-cek-diabetes-melitus