Close
Diabetes 6/01/2020

Makanan Manis yang Paling Aman untuk Dikonsumsi Diabetesi

Makanan Manis yang Paling Aman untuk Dikonsumsi Diabetesi

dr. Karin Wiradarma

Diabetesi tetap boleh konsumsi makanan manis. Namun, ada syarat yang mesti dipenuhi agar gula darah tidak melonjak tinggi.

Diabetes telah menjadi momok bagi banyak orang di dunia, tak terkecuali Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) mengatakan bahwa angka kejadian diabetes meningkat, dari yang sebelumnya 6,9 persen (2013) menjadi 8,5 persen (2018). Data tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 16 juta penduduk Indonesia mengalami penyakit diabetes. 

Diabetes sangat ditakuti karena penyakit ini sering hadir tanpa memberikan gejala awal yang dapat dideteksi. Banyak orang baru mengetahui bahwa dirinya mengidap diabetes ketika dilakukan pemeriksaan laboratorium ataupun saat mengalami luka yang sulit sembuh. 

Tidak heran, sebagian pasien baru berobat ketika komplikasi akibat diabetes sudah terlanjur terjadi. Beberapa komplikasi yang dimaksud, misalnya kebutaan, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf, serta luka di kaki yang dapat meningkatkan risiko amputasi.

Pola makan diabetes: harus hindari yang manis?
Saat diagnosis diabetes telah ditegakkan, diabetesi wajib mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter dan mengubah gaya hidup sehari-hari. Tidak hanya itu, diabetesi juga wajib mengubah pola makan yang selama ini dijalankan.

Terkait pola makan, diabetesi sangat dianjurkan untuk mengurangi makanan dan minuman manis. Ini karena jenis asupan tersebut dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat.

Lantas, apakah itu artinya bahwa penyandang diabetes harus sepenuhnya menghindari makanan dan minuman manis? Tidak. Diabetesi tetap diperbolehkan mengonsumsi yang manis-manis asalkan patuh terhadap ‘peraturan’.

Perlu Anda tahu, jumlah karbohidrat dan gula yang dapat dikonsumsi oleh seseorang tergantung dari beberapa faktor. Misalnya kadar gula darah, aktivitas fisik, dan pola makan sehari-hari. 

American Diabetes Assocition menyatakan bahwa diabetesi masih diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti permen, cokelat, kue, dan minuman manis –selama mereka menerapkan pola makan sehat dan berolahraga secara teratur. 

Pola makan sehat yang dimaksud adalah:

  • Membatasi kadar lemak jenuh
  • Membatasi jumlah gula dan garam yang dikonsumsi sehari-hari
  • Banyak mengonsumsi daging tanpa lemak, sayur-sayuran, buah-buahan, dan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, nasi cokelat, roti gandum, dan oatmeal

Walau begitu, diabetesi sangat ditekankan untuk membatasi porsi dan frekuensi konsumsi makanan atau minuman manis. Contoh, diabetesi hanya mengonsumsi satu potong kue kesukaan sebanyak satu kali dalam seminggu. 

Dengan cara seperti itu, rasa penasaran bisa lenyap dan diabetesi tetap semangat untuk menerapkan pola makan yang dianjurkan oleh dokter.

Pemanis tambahan
Diabetesi dapat terbantu dengan hadirnya pemanis tambahan yang bukan terbuat dari gula. Pemanis jenis ini juga mengandung nol kalori. Karena tidak mengandung gula dan karbohidrat, pemanis buatan lebih aman dan tidak meningkatkan kadar gula darah.

Beberapa jenis pemanis buatan yang tergolong aman bagi penyandang diabetes, antara lain:

  • Aspartam dan jenisnya

Berdasarkan American Diabetes Association dan Food and Drug Administration Amerika, beberapa pemanis buatan yang aman adalah aspartam, acesulfam, sakarin, sukralosa, neotam dan advantam.

  • Sorbitol dan jenisnya

Kesulitan mendapatkan pemanis buatan tersebut? Anda bisa mendapatkan pemanis buatan yang bersifat alami dari tumbuhan, yaitu sorbitol, manitol, xylitol, isomalt, dan lactitol.

Meski telah terbukti aman, diabetesi ditegaskan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsinya karena dapat mengakibatkan diare dan perut kembung. 

  • Stevia

Contoh pemanis buatan lain yang juga aman dikonsumsi oleh penyandang diabetes adalah stevia. Ini adalah pemanis dengan nol kalori yang terbuat dari tanaman Stevia rebaudiana. 

Makanan atau minuman manis memang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah pada diabetesi. Namun, bukan berarti asupan tersebut harus sepenuhnya dihindari. Ya, diabetesi tetap boleh mengonsumsi makanan atau minuman manis asalkan mematuhi ‘peraturan’ yang telah dijelaskan sebelumnya.


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.