Tubuh manusia memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung fungsi organ dan proses metabolisme. Salah satu nutrisi utama yang dibutuhkan dalam jumlah besar adalah karbohidrat, yang berperan sebagai sumber energi.
Di antara berbagai jenis karbohidrat, glukosa adalah yang paling dikenal karena banyak ditemukan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Apa itu glukosa, dan bagaimana perannya dalam tubuh? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Glukosa adalah jenis karbohidrat sederhana yang tidak dapat diurai lagi menjadi bagian lebih kecil atau disebut juga monosakarida. Kata glukosa berasal dari bahasa Yunani, yaitu glukus yang artinya manis.
Pembentukan glukosa berlangsung dalam proses fotosintesis, yaitu pembuatan zat makanan yang dilakukan secara mandiri oleh tumbuhan. Air, zat hijau daun (klorofil), dan karbon dioksida melalui tahap pengolahan pada daun dengan bantuan sinar matahari untuk menghasilkan oksigen dan gula jenis glukosa. Selanjutnya, oksigen dilepas ke udara, sedangkan glukosa disalurkan untuk seluruh jaringan tumbuhan.
Beberapa jenis bahan makanan yang mengandung glukosa, antara lain, beras, gandum, umb-umbian, sayuran, madu, dan buah-buahan. Di samping itu, contoh glukosa juga terdapat pada beragam makanan olahan, seperti gula pasir, produk turunan gandum (misalnya pasta dan roti), selai, yogurt, aneka kue, saus, dan masih banyak lagi.
Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, tubuh akan memecahnya menjadi gula sederhana, termasuk glukosa. Proses ini dimulai di mulut dengan bantuan enzim amilase dalam air liur dan berlanjut di usus halus, di mana enzim pencernaan lainnya menguraikan karbohidrat hingga menjadi glukosa.
Setelah diserap oleh usus halus, glukosa masuk ke aliran darah dan disebarkan ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Hormon insulin, yang diproduksi oleh pankreas, berperan penting dalam membantu sel menyerap glukosa dari darah. Namun, bagi penderita diabetes, gangguan dalam produksi atau efektivitas insulin dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Selain memperoleh glukosa dari makanan, tubuh juga mampu memproduksinya sendiri melalui proses yang disebut glukoneogenesis. Mekanisme ini berlangsung di hati dan, dalam kondisi tertentu, juga di ginjal. Glukoneogenesis memastikan tubuh tetap memiliki pasokan energi meskipun tidak mendapat asupan karbohidrat dalam waktu tertentu, seperti saat berpuasa atau dalam kondisi metabolik tertentu.
Proses ini menggunakan bahan dari sumber non-karbohidrat, seperti asam amino dari protein, gliserol dari lemak, dan laktat yang dihasilkan oleh otot. Peran glukoneogenesis sangat penting dalam menjaga kestabilan kadar gula darah, terutama saat tubuh membutuhkan tambahan energi.
Asupan glukosa dalam jumlah cukup berperan penting bagi tubuh manusia karena menghasilkan beberapa manfaat berikut ini:
Energi dalam tubuh yang digunakan selama beraktivitas berasal dari asupan glukosa. Itulah sebabnya orang yang kekurangan glukosa hingga kadar gula darahnya turun drastis biasanya mengalami lemas dan gangguan fokus ketika berkegiatan.
Glukosa berperan penting membentuk komponen genetik berupa asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA) yang mendukung penyusunan protein. Selain itu, glukosa juga mendukung terbentuknya nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADPH) yang berkontribusi dalam proses pembentukan asam lemak.
Ada dua manfaat glukosa yang berpengaruh terhadap fungsi otak, yaitu mendukung pembentukan neurotransmiter dan alfa ketoglutarat. Neurotransmiter adalah zat kimia di otak yang berperan mendukung pengiriman pesan antar sel saraf, sedangkan alfa ketoglutarat merupakan zat penghilang racun amonia yang berbahaya bagi sel-sel saraf.
Gukosa adalah nutrisi makro yang turut membantu pembentukan bifosfogliserat, yaitu zat yang mendukung pelepasan oksigen dari hemoglobin dalam sel darah merah ke seluruh jaringan tubuh. Keberadaan glukosa juga amat penting bagi sel darah merah karena bermanfaat menangkal radikal bebas. Paparan radikal bebas harus diantisipasi karena berisiko menyebabkan beragam gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, peradangan, dan kanker.
JIka tubuh sudah mendapatkan asupan glukosa yang cukup, selanjutnya glukosa yang berlebih akan disimpan dalam bentuk cadangan lemak. Jumlah lemak dalam batas wajar berfungsi sebagai penjaga kestabilan suhu tubuh, persediaan energi, dan pelindung organ tubuh.
Glukosa merupakan jenis gula yang paling banyak terkandung dalam aneka jenis makanan dan minuman. Itulah sebabnya asupan makanan dan minuman yang mengandung glukosa berisiko menyebabkan diabetes jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang.
Suatu penelitian yang dirilis di Journal of Diabetes Investigation menyatakan bahwa orang yang rutin mengonsumsi minuman manis memiliki risiko penyakit diabetes tipe 2 dengan persentase 25% lebih besar daripada orang yang tidak rutin mengonsumsi minuman manis.
Saat tubuh mendapatkan asupan glukosa dan jenis karbohidrat lainnya secara berlebihan dan terus menerus, insulin kesulitan menjalankan tugasnya mengubah gula menjadi energi. Akibatnya, asupan glukosa yang gagal diproses akan beredar dalam darah sehingga kadar gula darah meningkat drastis. Peningkatan kadar gula darah dalam waktu lama yang tidak ditangani secara serius akan menimbulkan penyakit diabetes.
Konsumsi glukosa dalam jumlah wajar akan mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh tanpa disertai risiko diabetes. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan terhadap ancaman diabetes akibat asupan glukosa. Risiko diabetes bisa diminimalkan dengan menjalani pola hidup sehat berikut ini:
Kini, Anda tidak akan kesulitan mencari produk kaya nutrisi yang efektif mengontrol kadar gula darah karena ada Diabetasol Milk. Produk Diabetasol ini mengandung isomaltulosa dengan indeks glikemik rendah yang membantu menjaga kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Oleh karena itu, konsumsi susu Diabetasol pada waktu sarapan dan makan malam dapat membantu penderita diabetes menjaga kadar gula darah tetap normal.
Namun, selain mengatur asupan nutrisi melalui susu, pemilihan pemanis juga berperan penting dalam menjaga kadar gula darah. Diabetasol Sweetener bisa menjadi alternatif pengganti gula untuk Anda. Dengan Nol kalori dan tingkat kemanisan 600 kali lebih manis dibanding gula pasir. Selain itu rasanya yang tidak berubah baik itu di suhu panas ataupun dingin, sehingga cocok untuk Anda yang ingin tetap memakai pemanis di hidangan Anda, namun juga tetap ingin hidup sehat dan mengontrol gula darah.
Untuk informasi lebih lanjut tentang gaya hidup sehat dan pilihan nutrisi yang sesuai, kunjungi artikel Diabetasol lainnya. Jelajahi produk Diabetasol yang dapat mendukung kebutuhan nutrisi Anda, atau hubungi tim kami melalui Halaman Kontak untuk konsultasi lebih lanjut.
Jangan lupa untuk cek risiko diabetes Anda sekarang melalui tautan ini dan ambil langkah pencegahan sejak dini. Tak perlu takut menjaga gula darah, karena Anda #PunyaDia, hanya Diabetasol yang selalu #StandByYou.
Referensi:
Hello Sehat. (n.d.). Apa itu hormon insulin dan fungsinya dalam tubuh? Retrieved from Hello Sehat
Alodokter. (n.d.). Pentingnya hormon insulin dalam mengendalikan gula darah. Retrieved from Alodokter
Hello Sehat. (n.d.). Resistensi insulin: Penyebab dan cara mengatasinya. Retrieved from Hello Sehat
KlikDokter. (n.d.). Mengenal jenis-jenis insulin untuk pengobatan diabetes. Retrieved from KlikDokte