Close
Diabetes 8/05/2020

Simak 4 Cara Mengatur Jadwal Makan Saat Berpuasa bagi Diabetesi!

Simak 4 Cara Mengatur Jadwal Makan Saat Berpuasa bagi Diabetesi!

Meskipun ibadah yang harus dilakukan cukup berat, yakni tidak makan dan minum selama waktu yang panjang, bulan suci Ramadhan selalu dirindukan kedatangannya oleh umat muslim seluruh dunia, termasuk yang menyandang diabetes.

Diabetesi boleh menjalani ibadah puasa dengan sejumlah pertimbangan serta saran dokter. Mengingat puasa melarang Anda untuk makan dan minum hingga waktu berbuka, Anda perlu mematuhi saran dokter soal penyesuaian jadwal makan serta waktu minum obat.
 
Berikut ini tips mengatur jadwal makan diabetes saat berpuasa secara umum. Yuk, kita bahas satu per satu, Sahabat Sehat!

Jadwal minum obat

Anda perlu memberitahu kepada dokter soal rencana untuk berpuasa, 1-2 bulan sebelum Ramadhan tiba. Dengan begitu, Anda ataupun dokter memiliki waktu untuk melihat perkembangan kesehatan Anda dan menilai apakah Anda bisa berpuasa atau tidak.
 
Jika Anda dinilai bisa berpuasa, dokter akan memberikan saran terkait penyesuaian aktivitas Anda, termasuk jadwal makan dan perawatan/pengobatan. Penyesuain ini mungkin perlu dilakukan sebelum ada benar-benar berpuasa di bulan Ramadhan.
 
Setiap diabetes menjalani perawatan dan pengobatan berbeda-beda. Jika Anda memiliki obat yang hanya diminum 1 kali, kemungkinan dokter akan menyarankan Anda untuk meminumnya pada malam hari setelah berbuka puasa. Terkait dosis, beberapa diabetes mungkin perlu juga penyesuaian dosis untuk mencegah terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) saat berpuasa.
 
Namun, penyesuaian tersebut boleh jadi berbeda-beda bagi setiap individu, sehingga tetaplah berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum bulan Ramadhan ya, Sahabat Sehat.

Boleh makan nasi

Dokter endokrin, Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, diabetesi boleh mengonsumsi nasi saat makan sahur asalkan disesuaikan berdasarkan kondisi kesehatan. Ia mengatakan, diabetesi boleh makan nasi merah ataupun nasi putih sesuai porsi biasanya; tak perlu dikurangi. Namun, ia mengingatkan, jangan sampai diabetes mengurangi makanan indeks glikemik tinggi, tapi di sisi lain justru makan makanan dengan IG rendah secara berlebihan.

Sahur mendekati waktu imsak

Perbedaan waktu saat sahur cukup berarti bagi penyimpanan energi di tubuh Anda. Jika Anda sahur pukul 02.00 atau 03.00, itu akan menambah waktu Anda berpuasa lebih lama dibandingkan Anda sahur pada pukul 04.00.
 
Namun, pastikan Anda menyiapkan estimasi waktu untuk menyiapkan hidangan sahur agar tidak berakhir dengan makan terburu-buru. Setelah selesai menyantap sahur, Anda perlu melengkapi amunisi untuk menghadapi puasa dengan nutrisi seimbang dari Diabetasol. Diabetasol memiliki nilai indeks glikemik rendah dan mengandung serat pangan (inulin) yang berfungsi untuk memperlambat penyerapan glukosa, sehingga bisa mengurangi risiko lonjakan gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) pada pagi harinya.

Makan malam sebelum Tarawih

Shalat Tarawih memiliki jumlah rakaat lebih banyak dari shalat wajib ataupun sunnah sehingga Anda memerlukan cukup energi untuk menjalaninya dengan lancar. Makan sebelum Tarawih juga memberikan waktu bagi pencernaan untuk mengolah makanan, dibandingkan jika Anda makan setelah Tarawih.

Untuk menjaga gula darah Anda saat tidur serta tetap memberikan nutrisi seimbang bagi tubuh, Anda bisa mengonsumsi Diabetasol setelah shalat Tarawih. Diabetasol mengandung karbohidrat lepas lambat, serat serta dilengkapi dengan protein, omega-3, vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan zinc yang mungkin belum Anda dapatkan dari makanan berbuka dan makan malam.
 
Setelah itu, Anda sebaiknya tak mengonsumsi makanan lagi karena makan mendekati waktu tidur akan membuat  asupan kalori jadi tidak terpakai sehingga berakhir menjadi lemak di dalam tubuh, terutama di perut. Lemak di perut ini bisa mengakibatkan resistensi insulin yang justru memperparah diabetes Anda.


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.