Close
Diabetes 8/05/2020

5 Tips Puasa Aman untuk Diabetesi selama Ramadan di Tengah Pandemi Corona

5 Tips Puasa Aman untuk Diabetesi selama Ramadan di Tengah Pandemi Corona

Pada bulan Ramadan, setiap umat muslim yang memenuhi syarat wajib berpuasa seharian. Seharian bukanlah berarti berpuasa 24 jam. Berpuasa lebih dari 24 jam tentulah berbahaya, terutama bagi diabetesi yang berpotensi mengalami hipoglikemia.

Di Indonesia, puasa biasanya dijalani selama sekitar 18 jam. Durasi tersebut masih memungkin untuk Sahabat Sehat untuk ikut berpuasa. Namun, kitab suci menyebutkan bahwa tidak ada kewajiban untuk berpuasa selama sebulan penuh pada Ramadan jika itu terasa memberatkan bagi kondisi kesehatan Anda, termasuk jika memiliki diabetes.

Jika Sahabat Sehat termasuk diabetesi berisiko rendah dan sedang, Anda mungkin boleh menjalani ibadah puasa. Meski begitu, tetap perhatikan hal-hal berikut agar puasa lancar dan memberikan manfaat, bukan sebaliknya.

1.    Utarakan rencana berpuasa kepada dokter

Pastikan dokter Anda mengetahui rencana Anda untuk berpuasa. Ini dikarenakan puasa mempengaruhi gula darah dan tekanan darah. Jadi, jika Anda sedang menjalani perawatan atau pengobatan terkait diabetes atau darah tinggi, dokter Anda mungkin akan meminta Anda melakukan beberapa penyesuaian.

2.    Diskusikan menu seimbang bersama dokter

Untuk menghindari perubahan drastis pada kadar gula darah, dokter biasanya menyarankan Anda untuk tetap mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat ketika sahur dan berbuka puasa. Makan dengan kandungan tersebut akan membuat Anda kenyang lebih lama dan tidak meningkatkan gula darah.

Namun, pastikan untuk mendiskusikan ini secara detail dengan dokter Anda karena akan berpengaruh juga ke dosis pengobatan Anda.

3.    Tetap terhidrasi

Pastikan Anda minum cukup air putih selama sahur dan berbuka puasa. Jika Ramadan jatuh pada musim kemarau, usahakan untuk tetap berada di ruangan sejuk dan batasi aktivitas fisik Anda untuk mengurangi jumlah cairan yang berkurang selama seharian.

4.    Cek gula darah saat berpuasa

Hal paling berbahaya saat berpuasa bagi diabetesi adalah terjadinya kadar gula darah rendah (hipoglikemia), kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), dan dehidrasi. Maka dari itu, pastikan Anda perhatikan gejala dari kondisi tersebut di antaranya, pandangan kabur, detak jantung yang tidak biasa, pusing, dan sulit untuk fokus.

Nah, memeriksa kadar gula darah saat berpuasa tidak membatalkan puasa Anda meskipun itu membuat Anda mengeluarkan darah. Jadi, lebih baik mengetahui kondisi tubuh Anda secara dini agar hal berbahaya tersebut bisa dihindari.

5.    Hindari makan berlebihan

Buka puasa identik dengan berbagai sajian menggoda di atas meja. Kebiasaan itu berpotensi membuat Anda, juga anggota keluarga lain, untuk makan berlebihan. Padahal, makan berlebihan setelah berpuasa seharian justru bisa lonjakan gula darah.

Nah, meskipun telah mengetahui cara berpuasa aman untuk diabetesi seperti di atas, Anda tetap wajib untuk berdiskusi dengan dokter ya, Sahabat Sehat. Sebab, keadaan masing-masing diabetesi berbeda, sehingga perlu dilakukan penyesuaian yang berbeda pula.


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.