Close
Diabetes 8/05/2020

Bagaimana Sahur yang Baik bagi Diabetesi?

Bagaimana Sahur yang Baik bagi Diabetesi?

Selama berpuasa, kesempatan kita untuk makan hanya pada saat sahur dan berbuka. Baik bagi diabetesi dan orang sehat, sahur sangat penting dan sebaiknya tidak dilewati karena menjadi fondasi bagi puasa yang lancar.
 
Bedanya, selain perlu memenuhi asupan energi, diabetesi juga perlu pintar-pintar dalam memilih menu sahur agar tidak terjadi lonjakan gula darah, atau menjadi mudah lapar, yang bisa berujung pada kadar gula darah (hipoglikemia). Karena itu, yuk, kita simak tips berikut ini, Sahabat Sehat!

Sahur mendekati waktu imsak

Nabi Muhammad menganjurkan kepada umatnya untuk sahur mendekati waktu imsak, sehingga ini menjadi sunah. Nah, sunah ini bertujuan agar cadangan energi bisa bertahan lama. Penting juga bagi Sahabat Sehat untuk memperkirakan lama memasak dan makan agar tidak tergesa-gesa meski sahur mendekati imsak.

Perbanyak air

Sahabat Sehat, rasanya saat berpuasa, lebih mudah menahan lapar daripada rasa haus. Maka dari itu, sebagai awal puasa yang baik, Anda perlu mencukup kebutuhan cairan saat sahur agar tidak dehidrasi pada siang harinya.
 
Air putih memang pilih terbaik bagi diabetes karena tidak mengandung kalori dan gula. Anda bisa menutup sahur dengan 2-3 gelas air putih.
 
Selain air putih, Anda juga bisa menyiasati kecukupan cairan dengan minum susu atau jus/smoothies tanpa gula. Dengan begitu, Anda tak hanya mendapatkan asupan cairan, tetapi juga nutrisi lain seperti vitamin dan mineral.
 
Menu makanan juga ada yang bisa membantu Anda mendapatkan asupan cairan, yakni sayuran berkuah, serta sayur dan buah yang mengandung banyak air seperti timun, tomat, semangka, dan jeruk. Namun, tetap perhatikan porsinya ya, Sahabat Sehat.

Pilih makanan tinggi serat

Pilihlah makanan dengan tinggi serat dan rendah indek glikemik. Makanan jenis ini akan bertahan lebih lama di pencernaan dan membantu Anda menunda lapar.
 
Beberapa pilihan makanan tinggi serat untuk diabetesi yakni nasi merah, gandum, oats, quinoa, kacang-kacangan, susu rendah lemak, sayur, dan buah-buahan utuh.

Pilih makanan rendah indeks glikemik

Nah, ini juga salah satu syarat penting bagi diabetes dalam memilih menu sahur. Makanan sahur dengan nilai indeks glikemik (IG) rendah lebih lambat diserap tubuh sebagai gula, sehingga kadar gula darah akan lebih terkontrol.
 
Sebagai asupan karbohidrat yang rendah IG, Anda bisa mengonsumsi nasi merah, jagung rebus, oat, dan kacang-kacangan. Untuk buah, Anda bisa pilih apel, stroberi, jeruk, dan pisang. Untuk sayuran, pada dasarnya, semua sayur aman dikonsumsi diabetesi. Sayur yang memiliki nilai IG sangat rendah antara lain, wortel, kol, bayam, dan brokoli.

Hindari makanan tinggi garam

Gara membuat Anda mudah merasa haus, sehingga Anda dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Makanan tinggi garam yang dimaksud bukan hanya yang menggunakan garam tabur, melainkan juga makanan olahan siap olah seperti sosis, kornet, dan keju.
 
Hindari juga menyediakan garam tabur di meja makan Anda. Untuk menyiasatinya, Anda bisa bereksperimen dengan rempah-rempah saat memasak sebagai penyedap rasa makanan sahur Anda.

Contoh menu sahur

Dari pertimbangan di atas, berikut ini beberapa menu sahur yang bisa Anda sontek.

- 2 potongan sedang dada ayam panggang, 1  roti gandum, 1 gelas susu rendah lemak bebas gula

- 2 lembar roti gandum, omelet atau telur rebus, dua jenis sayuran

- Nasi merah, sayur bayam, 2 potongan sedang salmon panggang

- Oatmeal dengan air atau susu rendah lemak & bebas gula serta topping buah segar, Greek yoghurt, dan kacang-kacangan.

Setelah menikmati pilihan menu di atas, akhiri sahur Anda dengan segelas Diabetasol yang mengandung Vita Digest PRO. Tinggi kalsium, serat pangan, serta 11 vitamin & 6 mineralnya bantu Anda siap menghadapi puasa seharian dengan lancar dan gula darah terkendali.


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.