Medically Reviewed by: dr. Laurencia Ardi, M. Gizi, AIFO-K - Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals
Sering haus, frekuensi buang air kecil meningkat, dan mudah lelah? Berbagai gejala ini bisa menjadi sinyal dari hiperglikemia, atau kondisi lonjakan gula darah yang tidak boleh diabaikan. Untuk itu, mari kita kupas tuntas apa saja penyebabnya dan bagaimana cara penanganan yang tepat.
Hiperglikemia adalah istilah medis ketika kadar gula darah dalam tubuh di atas kadar normal, yaitu di atas 130 mg/dL. Kondisi ini adalah indikator utama untuk diagnosis diabetes.
Terdapat dua macam hiperglikemia, yaitu hiperglikemia puasa dan hiperglikemia postprandial (setelah makan). Hiperglikemia puasa terjadi ketika gula darah di atas 130 mg/dL setelah tidak makan dan minum (puasa) setelah 8 jam.
Sementara itu hiperglikemia postprandial adalah kadar gula darah di atas 180 mg/dL ketika 2 jam setelah makan. Biasanya, orang tanpa diabetes jarang memiliki kadar gula di atas 140mg/dL, kecuali setelah makan sangat banyak.
Kebanyakan orang akan mengalami peningkatan kadar gula darah setelah mengonsumsi makanan tinggi glukosa. Namun, orang-orang yang mengalami hiperglikemia yang konsisten biasanya memiliki masalah dengan produksi hormon insulin.
Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas yang memungkinkan sel menggunakan glukosa untuk menghasilkan energi dan berfungsi secara normal. Ketika insulin rendah atau tidak efisien, penyakit diabetes dapat berkembang.
Selain hormon insulin, berikut adalah penyebab kondisi hiperglikemia.
Sering mengonsumsi makanan tinggi gula
Tidak melakukan olahraga yang cukup
Stres dalam kehidupan
Lupa mengonsumsi obat diabetes
Terkena infeksi
Beberapa gejala hiperglikemia yang dapat diamati, yaitu:
kadar glukosa darah, yakni di atas 130 mg/dl sebelum makan, atau di atas 180 mg/dl 2 jam setelah makan
sering buang air kecil
sering haus
nyeri kepala
sulit untuk berkonsentrasi
penglihatan kabur
lemah
penurunan berat badan
Jika mengalami gejala di atas, segera konsultasikan kepada dokter. Kondisi hiperglikemia yang dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gejala seperti:
infeksi pada kulit dan vagina
luka menjadi sulit sembuh
penglihatan semakin memburuk
gangguan saraf termasuk rasa nyeri, baal, hingga disfungsi ereksi
gangguan saluran pencernaan
gangguan pembuluh darah dan ginjal
Meskipun sering disebut bersamaan, penting untuk memahami perbedaan keduanya.
Hiperglikemia adalah sebuah kondisi atau gejala, yaitu tingginya kadar gula dalam darah pada waktu tertentu. Ini bisa terjadi sementara pada siapa saja setelah makan makanan yang sangat manis.
Diabetes adalah sebuah penyakit kronis atau diagnosis medis, di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, yang mengakibatkan hiperglikemia yang terjadi secara terus-menerus atau berulang.
Singkatnya, hiperglikemia adalah penanda utama dari penyakit diabetes.
Pengobatan hiperglikemia, terutama pada diabetesi, merupakan komitmen jangka panjang dan berkelanjutan. Berikut ini tindakan yang harus dilakukan.
Minum banyak air sehingga dapat membantu pembuangan gula melalui urine
Berolahraga, dengan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Pada kondisi tertentu, diabetesi justru tidak boleh berolahraga
Melakukan diet yang baik
Menggunakan obat-obatan diabetes
Penderita hiperglikemia juga harus memperhatikan nutrisi yang masuk ke tubuh. Diet yang baik untuk hiperglikemia adalah sebagai berikut:
menghindari makanan yang tinggi gula,
melakukan small frequent feeding, yaitu makan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering, dan
mengonsumsi banyak sayuran dan buah, misalnya aneka sayuran hijau, apel, blueberry, anggur, dan jeruk. Akan tetapi, hindari buah-buahan punya tinggi gula.
Cara terbaik untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh adalah dengan melakukan diet sehat dan olahraga rutin.
Diet sehat bagi penderita hiperglikemia bukan hanya mencakup jenis makanan, melainkan juga jumlah asupan dan kombinasi jenis makanan. Sangat penting juga untuk menghindari makanan dengan kandungan gula tinggi. Dan akan jauh lebih baik lagi jika asupan sayuran dan buah diperbanyak.
Olahraga rutin setidaknya 30 menit dalam sehari untuk menjaga kadar gula darah. Aktivitas fisik yang teratur juga membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien.
Rutin memantau gula darah. Periksa dan catat tingkat gula darah beberapa kali dalam seminggu atau beberapa kali dalam sehari.
Meskipun banyak gejala yang bisa dikelola di rumah, ada beberapa kondisi yang menandakan keadaan darurat medis dan memerlukan pertolongan segera. Waspadai jika hiperglikemia disertai dengan:
Mual dan muntah.
Nyeri perut.
Napas berbau seperti buah atau aseton (penghapus cat kuku).
Kesulitan bernapas atau napas menjadi cepat dan pendek.
Kebingungan atau dehidrasi parah. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetik (DKA), yang harus segera ditangani di fasilitas kesehatan.
Menjaga pola makan sehat sesuai anjuran adalah kunci, namun konsistensi seringkali menjadi tantangan di tengah kesibukan. Untuk memastikan asupan nutrisi tetap terjaga dan terukur, Anda bisa mengandalkan nutrisi pengganti makan yang diformulasikan khusus. Diabetasol hadir sebagai solusi nutrisi yang lengkap dan seimbang dengan Indeks Glikemik rendah, dirancang untuk membantu mengontrol gula darah.
Hiperglikemia adalah kondisi serius yang menjadi penanda utama diabetes dan dapat memicu berbagai komplikasi jika tidak dikelola dengan baik. Mengenali gejala, memahami penyebab, dan menerapkan pola hidup sehat melalui diet, olahraga, serta pemantauan rutin adalah pilar utama pengendaliannya. Untuk mendukung perjalanan Anda, jangan ragu untuk mencari solusi praktis yang dapat membantu Anda tetap konsisten. Untuk informasi lebih lanjut tentang gaya hidup sehat dan pilihan nutrisi yang sesuai, kunjungi artikel Diabetasol lainnya. Jelajahi produk Diabetasol yang dapat mendukung kebutuhan nutrisi Anda, atau hubungi tim kami melalui Halaman Kontak. Anda tidak sendiri dalam perjalanan ini, karena Diabetasol selalu #StandByYou.