Close
Diabetes 6/11/2020

6 Cara Jaga Kesehatan Otak bagi Penderita Diabetes

6 Cara Jaga Kesehatan Otak bagi Penderita Diabetes

Jika mencari tahu cara kerja otak, Anda pastilah takjub. Organ tubuh yang beratnya sekitar 2 persen dari tubuh ini merupakan induk dari setiap pikiran dan tindakan kita. Dengan sistem jaringannya yang luas, otak memainkan peran penting dalam tubuh, yakni merespons stimulus, mengatur sistem internal tubuh, dan menjaga keseimbangan. Karena itu, kesehatan otak sangat penting untuk aktivitas kita sehari-hari.

Sahabat Sehat, otak pun bertambah usia layaknya tubuh Anda. Saat usia senja, fungsi kognitif otak akan mulai berkurang. Namun, gangguan gula darah bisa mempercepat terjadinya penurunan tersebut.

Pada dasarnya, glukosa darah adalah sumber energi utama untuk otak bekerja. Namun, terlalu banyak atau terlalu sedikit gula darah bisa menyebabkan perubahan di dalam otak. Kadar glukosa yang lebih tinggi menempatkan penderita diabetes pada risiko stroke, juga bisa meningkatkan risiko demensia.

Nah, ternyata, menurut diabeteseducator.org, menjaga kesehatan otak tak hanya dengan menjaga kadar gula darah, tapi juga mengontrol tubuh. Apa yang Anda lakukan pada tubuh Anda hari ini bisa berdampak buruk ataupun baik pada tubuh dan otak.

1.    Perbanyak makanan sehat untuk otak

Untuk menjaga kesehatan otak, pilihlah berbagai makanan yang mengandung vitamin, mineral, lemak omega-3, dan kaya antioksidan. Vitamin, mineral, dan antioksidan bisa Anda dapat dari buah dan sayur segar. Omega-3 banyak terdapat di hewan laut, dan kacang-kacangan, misalnya kedelai, edamame, dan almond.

Nutrisi tersebut juga terdapat di dalam segelas Diabetasol Powder Nutrition, Sahabat Sehat. Diabetasol dilengkapi dengan protein, omega-3, vitamin, dan mineral (vitamin A, C, D, E dan zinc). Diabetasol aman diminum dua kali sehari sebagai sarapan dan sebelum tidur sebagai nutrisi seimbang yang membantu menjaga kadar gula darah Anda.

2.    Rutin olahraga

Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak yang meningkatkan kemampuan berpikir dan mempelajari sesuatu, mempertahankan kemampuan kognitif, dan meningkatkan hormon yang membantu meringankan depresi dan kecemasan.

Pilihlah jenis olahraga yang Anda sukai karena untuk menjaga kesehatan otak, Anda perlu berolahraga dengan rutin. Idealnya, berolahraga dilakukan 30 menit lima hari seminggu.

3.    Relaksasi sebelum tidur

Glymphatic adalah sistem yang berfungsi membuang racun-racun di dalam otak. Proses tersebut membuat otak bekerja lebih cepat dan akurat, serta menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Sistem glymphatic bekerja lebih aktif saat tidur. Jadi, penting sekali bagi Anda untuk selalu tidur 8-9 jam dengan kualitas baik.

Agar Anda lebih mudah mengantuk, yang pertama dan paling penting adalah jauhkan handphone. Sisihkan satu jam setiap malam untuk bersiap tidur. Untuk mengisi waktu tersebut, Anda bisa mencatat pikiran-pikiran yang mengganggu, agenda esok hari, dan hal-hal baik yang terjadi hari ini.

Tidur dengan lampu mati bisa membantu Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Baca juga: 5 Hal yang Bantu Perbaiki Kualitas Tidur Penderita Diabetes 

4.    Lakukan hobi dan bersosialisasi

Jaga agar hormon-hormon baik seperti serotonin dan oksitosin terus mengalir. Hormon tersebut diproduksi saat Anda melakukan hal yang menyenangkan. Luangkan waktu untuk menekuni hobi Anda. Tentu saja Anda boleh mencari hobi baru jika butuh selingan. Jika hobi tersebut menuntut Anda untuk bergerak aktif, seperti merawat tanaman atau memasak, itu akan lebih baik lagi.

Selain itu, Anda juga perlu menjaga komunikasi dengan orang lain. Mengobrol membuat otak aktif dan terstimulasi. Belajarlah lebih banyak menyimak karena kemampuan ini membantu Anda mempertajam fokus dan ingatan.

5.    Jalankan kebiasaan positif

Memelihara pikiran positif mungkin terdengar terlalu sederhana, tapi hal ini sangat membantu kesehatan otak. Anda bisa mengulas kembali, bahkan melakukan perayaan kecil, terkait usaha Anda mengontrol diabetes. Pikirkan tentang orang-orang dan aktivitas yang membuat Anda menikmati hidup. Mengingat hal-hal baik akan membantu Anda melewati masa sulit.

Selain itu, bersikap baik terhadap diri sendiri juga penting. Anda boleh merasa puas dengan kesuksesan dalam menjaga gula darah, tetapi tidak perlu menyalahkan diri sendiri jika gagal. Coba ingat kembali, mungkin target Anda belum saatnya setinggi itu, atau mungkin Anda mengubah hal yang di luar kebiasaan. Lakukan yang terbaik dan yang Anda nikmati setiap hari.

6.    Cari tahu tanda peringatan stroke

Kadar gula darah terlalu tinggi bisa menyebabkan sumbatan di arteri. Hal tersebut menyumbat pasokan oksigen dan darah ke otak terganggu, sehingga terjadilah stroke.

Penyakit ini bisa dihindari dengan menjaga kadar gula darah tetap normal. Untuk preventif, tak ada salahnya Anda mempelajari tanda stroke, agar mengetahui gejalanya lebih dini jika terjadi, sehingga bisa mengurangi akibatnya menjadi lebih buruk.

Baca juga: 5 Makanan untuk Bantu Cegah Komplikasi Diabetes 

Sumber : 

diabeteseducator.org

klikdokter.com

grid.id


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.