Medically Reviewed by: dr. Adeline Devita, AIFO-K - Health Communicator Kalbe Nutritionals
Butuh upaya lebih untuk bisa menjalankan ibadah puasa bagi penderita diabetes. Pasalnya, ada berbagai macam pantangan yang harus dipatuhi terkait penyakitnya tersebut, terutama dalam hal pengaturan konsumsi gula.
Jika dilanggar, potensi terkena penyakit seperti hipoglikemia dan hiperglikemia akan semakin tinggi. Sebenarnya, bolehkah penderita diabetes berpuasa? Apa risiko yang bisa terjadi? Lantas, bagaimana cara berpuasa yang aman bagi diabetesi? Berikut informasinya.
Diabetesi boleh melakukan ibadah puasa asalkan kondisi gula darahnya terkontrol, memahami tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia, serta menerapkan pola makan dan pengobatan yang sesuai selama sahur dan berbuka, namun direkomendasikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Meski banyak manfaatnya, namun puasa untuk penderita diabetes memiliki risiko dan tantangan tersendiri, berikut di antaranya.
Setidaknya, ada tiga risiko yang mungkin terjadi pada pengidap diabetes saat menjalankan ibadah puasa, yaitu:
Pertama, risiko mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah. Saat berpuasa, otomatis perut dalam keadaan kosong sehingga gula dalam darah pun menjadi rendah.
Apabila dibarengi dengan mengonsumsi obat, maka kadar gula darah akan semakin rendah sehingga menyebabkan hipoglikemia.
Risiko kedua ketika menjalankan puasa bagi penderita diabetes adalah terkena hiperglikemia atau kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi.
Mengapa demikian? Kemungkinan terbesar adalah akibat terlalu banyak mengonsumsi mengandung karbohidrat seperti nasi, minuman bersoda, permen, dan minuman dalam kemasan, baik itu teh, jus, maupun kopi.
Risiko ketiga puasa bagi penderita diabetes adalah mengalami dehidrasi saat berpuasa sehingga membuatmu sulit untuk mengendalikan gula darah. Itu sebabnya, saat berbuka maupun sahur sangat dianjurkan untuk konsumsi air putih atau minuman bebas gula dan kafein.
Selama berpuasa, pola makan secara otomatis akan berubah. Mulai dari jadwal makan yang berubah hingga menu makanan yang kurang bernutrisi, ditambah lagi dengan jadwal tidur yang berkurang, semua bisa berdampak pada tingkat metabolisme tubuh.
Untuk menghindari kadar gula darah yang tidak stabil, kamu harus memahami tanda-tanda yang timbul saat berpuasa. Berikut gejala yang mengindikasikan kadar gula darah tinggi atau rendah.
Sering buang air kecil
Rasa haus semakin meningkat
Mudah lelah
Sakit kepala
Gejala akan meningkat seiring waktu dan berkembang menjadi sesak napas, merasa mual, muntah, dan bahkan bisa berujung pada koma.
Mudah berkeringat
Gemetar
Merasa sangat lapar
Mual
Pusing
Detak jantung cepat
Mudah marah
Tidak bisa konsentrasi
Jika kadar gula menjadi semakin rendah, maka gejala yang timbul di antaranya adalah:
Perubahan perilaku
Mudah kebingungan
Gerakan kaku atau canggung
Penglihatan kabur
Bicara cadel
Kejang
Kehilangan kesadaran
Puasa bagi penderita diabetes mengharuskan mereka untuk lebih memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Pada dasarnya, apapun makanan yang dikonsumsi selama berpuasa jika tidak bernutrisi, kurang serat, dan minim protein, akan menimbulkan masalah pada tubuh.
Namun, dampak yang dirasakan akan lebih parah bagi pengidap diabetes. Sebab, pola makan yang tidak tepat membuat pengidap diabetes berisiko terkena berbagai komplikasi penyakit berbahaya seperti dehidrasi, hiperglikemia, dan hipoglikemia.
Intinya, sedikit saja lengah, bisa berdampak pada tidak stabilnya gula darah, baik meningkat atau bahkan menurun secara drastis. Berikut tips aman menjalankan ibadah puasa yang bisa diterapkan oleh penderita diabetes.
Mengunjungi dokter merupakan langkah awal yang sangat baik sebelum berpuasa, khususnya bagi pengidap diabetes. Pasalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan akan mengevaluasi kadar gula darah sebelum menentukan aman tidaknya menjalankan puasa.
Nantinya, dokter akan memberikan masukan baik saran maupun arahan terkait menjalankan puasa dengan aman bagi kamu. Termasuk juga perihal perubahan jadwal obat yang harus dikonsumsi. Itu sebabnya, sebaiknya lakukan pemeriksaan tersebut minimal 2 bulan sebelum Ramadan.
Pengidap diabetes sudah dipastikan harus membatasi asupan gula. Jika dibiarkan, ada kemungkinan kadar gula darahnya akan melonjak naik atau bahkan menurun drastis sehingga berisiko terkena komplikasi yang berbahaya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari tidak stabilnya kadar gula darah.
Usahakan untuk tetap makan 3 kali sehari yaitu saat buka puasa, setelah selesai menjalankan sholat tarawih, dan saat sahur.
Hindari gorengan serta berbagai jenis makanan yang mengandung lemak dan tinggi gula.
Tidak makan dan minum secara berlebihan baik saat sahur maupun buka puasa.
Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi selama berpuasa, kamu bisa mengganti makanan berat dengan berbagai produk dari Diabetasol seperti Diabetasol Wafer, Diabetasol Milk, dan Diabetasol Sweetener.
Puasa bagi penderita diabetes tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga harus mampu mengontrol gula darah. Berikut cara mengatur gula darah selama bulan Ramadan:
Memilih menu sahur dan buka puasa yang tepat.
Mengatur porsi makan dengan bijak.
Konsumsi air putih yang cukup.
Perhatikan jadwal minum obat.
Tetap berolahraga, tapi hindari jenis olahraga yang berat.
Menjalankan puasa bagi pengidap diabetes bukan hal yang mudah karena ada aturan makan yang harus dijalani agar tidak terjadi lonjakan atau penurunan gula darah. Untuk itu, penting bagi pengidap diabetes untuk menerapkan berbagai tips aman dalam berpuasa.
Sebelum Ramadan tiba, ada baiknya jika cek resiko diabetes untuk memastikan kadar gula darahmu di website Diabetasol. Bila perlu, konsumsi juga produk Diabetasol setelah sholat tarawih pada jam 21.00 Diabetasol Milk dan sebelum imsak dengan Diabetasol Wafer.
Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut seputar puasa bagi penderita diabetes. Kunjungi juga blog kami dan temukan berbagai artikel menarik seputar diabetes. Intinya, tetap jaga pola makan dan tidak perlu cemas dengan gula darah karena #PunyaDia yang akan selalu mendampingi dan selalu #StandByYou.
Referensi
WebMD. (n.d.). Fasting and diabetes: What to know before you start. Retrieved from WebMD
International Diabetes Federation (IDF). (n.d.). Diabetes and fasting. Retrieved from IDF
Diabetes UK. (n.d.). Fasting with diabetes: Managing your condition safely. Retrieved from Diabetes UK