Close
Diabetes 2/01/2025

Amankah Makan Buah dengan Pemanis Alami Fruktosa?

Amankah Makan Buah dengan Pemanis Alami Fruktosa?

Konsumsi gula yang dihasilkan dari proses sintetis mulai dibatasi oleh sebagian besar orang karena dianggap berdampak buruk bagi kesehatan. Di sisi lain, sebenarnya banyak bahan makanan yang punya rasa manis secara natural, salah satu contohnya yaitu buah-buahan mengandung pemanis alami fruktosa. 

Fakta seputar kandungan gula dalam buah masih simpang siur sehingga menimbulkan kekhawatiran. Jika Anda ingin tahu lebih detail seputar kandungan gula dalam buah, mari simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Gula dalam Buah, Aman atau Tidak?

Fruktosa merupakan jenis gula alami yang banyak terdapat dalam buah-buahan, madu, dan sayuran. Ciri khas yang membedakan fruktosa dengan gula lainnya adalah rasa yang sangat manis, sifatnya larut dalam air, dan tidak beraroma.  

Pengolahan fruktosa dalam tubuh bergantung pada organ hati yang berperan penting mengubah strukturnya menjadi glukosa. Proses tersebut membutuhkan waktu cukup lama sehingga konsumsi buah buahan mengandung pemanis alami fruktosa tidak rentan menyebabkan kenaikan kadar gula darah seperti glukosa. 

Konsumsi fruktosa dengan jumlah yang tepat terbilang aman bagi kesehatan. Bahkan, risiko kelebihan asupan fruktosa lebih kecil daripada glukosa karena cita rasa fruktosa jauh lebih manis daripada glukosa dengan takaran yang sama.  

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh bila mengonsumsi fruktosa secukupnya, antara lain: 

  • Mendapat sumber energi untuk mendukung metabolisme tubuh secara keseluruhan. 
  • Menjadi bahan substitusi (pengganti) sebagian atau seluruh asupan glukosa sehingga dapat mewujudkan kestabilan kadar gula darah. 
  • Menyimpan cadangan energi pada organ hati dan otot dalam bentuk glukosa. 
  • Mendukung pembentukan cadangan lemak tubuh yang esensial bagi tubuh. Kadar lemak yang tepat mempunyai berbagai fungsi, seperti melindungi seluruh organ, menjaga suhu tubuh, dan melarutkan beberapa jenis vitamin (A,D,E,K). 

Selain punya banyak kelebihan yang bermanfaat, konsumsi fruktosa juga dapat menimbulkan dampak negatif jika jumlahnya berlebihan. Bila asupan glukosa terlalu banyak, maka zat pemanis alami tersebut akan diolah menjadi glukosa dan disimpan di organ hati. Akumulasi tersebut membuat hati rentan tertutup lemak (disebut fatty liver) hingga memperbesar risiko sirosis hati. 

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Buah Manis?

buah buahan mengandung pemanis alami fruktosa

Buah buahan mengandung pemanis alami fruktosa memang menggiurkan bagi siapa saja, termasuk para penderita diabetes (diabetesi). Meskipun mampu mengontrol konsumsi gula secara konsisten, tak dapat dipungkiri bahwa keinginan menyantap makanan manis sesekali bisa muncul kapan saja.  

Para penderita diabetes boleh makan buah manis dengan porsi yang tepat sambil mengontrol asupan gula harian. Jika sudah mengonsumsi buah manis, maka asupan gula yang bersumber dari makanan lainnya di hari yang sama sepatutnya dibatasi.  

Beberapa hal penting yang patut diperhatikan penderita diabetes ketika ingin mengonsumsi buah manis adalah sebagai berikut: 

  • Utamakan konsumsi buah segar yang tidak diberi tambahan perasa apa pun.

  • Kenali kandungan Indeks Glikemik (IG) dalam buah-buahan agar Anda lebih bijak mengonsumsi jenis buah yang kadar gulanya rendah atau sedang.

  • Prioritaskan buah yang belum terlalu matang karena ada beberapa jenis buah yang IG-nya meningkat ketika sudah matang. Semakin tinggi nilai IG dalam suatu jenis makanan, maka semakin cepat pula kenaikan kadar gula darah yang berlangsung setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Berapa Banyak Buah yang Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes? 

Pedoman gizi seimbang yang dirilis Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) menganjurkan konsumsi buah sebanyak 2 hingga 3 porsi dalam sehari (setara dengan 150 gram buah). Anjuran tersebut juga berlaku bagi semua orang tak terkecuali penderita diabetes.  

Nantinya, setiap penderita diabetes diharapkan bersikap lebih selektif dalam memilih buah-buahan mengandung pemanis alami fruktosa dengan IG rendah sehingga tidak rentan menyebabkan kenaikan kadar gula darah. 

Apa Saja Jenis Buah yang Tinggi Fruktosa? 

Rasa manis merupakan ciri khas buah buahan mengandung pemanis alami fruktosa. Dengan kata lain, semakin manis suatu buah maka semakin tinggi pula kadar fruktosa yang terkandung di dalamnya. Selain ditinjau berdasarkan kadar fruktosa, buah-buahan juga dapat dikelompokkan lagi berdasarkan klasifikasi indeks glikemik sebagai berikut: 

  • Buah dengan kadar IG sedang hingga tinggi: buah-buahan yang tergolong mengandung IG sedang dan tinggi (>56) sehingga cepat meningkatkan kadar gula darah, antara lain semangka, mangga, pisang, dan anggur.

  • Buah dengan kadar IG rendah: aneka buah yang mengandung fruktosa tetapi aman bagi penderita diabetes karena indeks glikemiknya rendah (<55), contohnya apel, pir, jeruk, kiwi, dan stroberi.

  • Produk olahan buah yang kadar IG-nya tinggi: selain membatasi konsumsi buah alami yang kadar IG-nya tinggi, Anda juga patut lebih cermat mengonsumsi produk olahan buah. Beberapa produk olahan seperti buah kering, sari buah dalam kemasan, dan buah dalam kaleng sudah diberi tambahan gula sehingga kadar IG-nya melonjak drastis.

Menyantap buah secara rutin dengan porsi tepat merupakan salah satu alternatif camilan sehat bagi penderita diabetes. Jika Anda sedang tak ingin menikmati buah, ada opsi menarik lainnya yang bisa jadi andalan, yaitu Diabetasol Wafer. Camilan rendah kalori ini mengandung 0 gram gula pasir dan tinggi serat pangan sehingga aman untuk mengontrol kadar gula darah sepanjang hari bagi penderita diabetes.  

Momen menikmati camilan tak akan membuat Anda mengkhawatirkan kadar gula darah lagi karena Diabetasol sudah menyiapkan solusi terbaik. Mari rasakan sensasi cokelat asli yang berpadu dengan kerenyahan wafer dalam sajian Diabetasol Wafer. 


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.