Anda tentu sudah sering mendengar gangguan lambung seperti maag atau GERD. Bagaimana dengan gastroparesis? Apakah Anda tahu apa itu gastroparesis? Benarkah gastroparesis adalah gangguan lambung yang berkaitan dengan diabetes? Yuk, kita jawab pertanyaan tersebut satu per satu!
Gastroparesis adalah kondisi saat otot-otot lambung tidak bisa bergerak dengan normal. Dalam keadaan normal, otot-otot lambung berkontraksi untuk mencerna makanan dan mengirimnya ke usus halus.
Pada kondisi gastroparesis, gerakan otot lambung melambat atau bahkan berhenti sehingga proses pencernaan menjadi terganggu. Menurut para ahli, makanan yang biasanya dicerna dalam waktu 4 jam oleh orang sehat, membutuhkan waktu berhari-hari untuk melewati lambung penderita gastroparesis. Dengan kata lain, gastroparesis bisa juga disebut kelumpuhan lambung.
Lantas, apa penyebab gastroparesis? Sayangnya, hingga kini para ahli belum dapat mengetahui secara pasti penyebab kelumpuhan lambung ini.
Pada banyak kasus, kerusakan saraf vagus, saraf yang mengontrol otot-otot lambung, dianggap sebagai penyebabnya. Saraf vagus yang mengalami kerusakan tidak dapat mengirimkan sinyal ke otot lambung secara normal. Hal ini dapat menyebabkan makanan menetap di lambung lebih lama.
Selain itu, beberapa jenis obat-obatan, seperti penghilang rasa sakit opioid, beberapa antidepresan, serta obat tekanan darah tinggi dan alergi, dapat memperlambat pengosongan lambung dan menyebabkan gejala mirip gastroparesis.
Namun, faktor risiko yang kerap ditemukan pada penderita gastroparesis adalah diabetes. Meskipun, hasil penelitian menunjukkan prevalensi gastroparesis diabetik cukup bervariasi, yaitu antara 1% hingga 65% pasien diabetes.
Gejala gastroparesis bisa dibilang mirip dengan gangguan lambung lainnya. Berikut di antaranya:
Meskipun demikian, banyak penderita gastroparesis tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Untuk menegakkan diagnosis gastroparesis, dokter akan melakukan wawancara menyeluruh dan pemeriksaan fisik. Bila diperlukan, dokter juga bisa melakukan tes penunjang seperti rontgen, endoskopi saluran cerna atas, skintigrafi lambung (pemindaian pengosongan lambung radioisotop), tes darah, dan tes napas pengosongan lambung (13C-GEBTs).
Komplikasi ini bisa muncul bila penderita gastroparesis muntah terus-menerus.
Gejala gastroparesis bisa membuat penderitanya tidak memiliki nafsu makan. Hal ini bisa berujung pada kurangnya zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Malnutrisi juga bisa terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap cukup nutrisi karena penderita gastroparesis muntah terus-menerus.
Makanan yang tidak tercerna ini dapat mengeras menjadi massa padat yang disebut bezoar yang dapat menyebabkan mual dan muntah. Bezoar juga dapat mengancam keselamatan penderita gastroparesis bila menghambat makanan masuk ke usus kecil.
Perubahan frekuensi dan jumlah makanan yang masuk ke usus kecil dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang tidak menentu. Fluktuasi ini dapat memperburuk kondisi diabetes yang sudah ada sebelumnya. Sebaliknya, gastroparesis bisa memburuk jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik.
Hal ini karena gejala-gejala gastroparesis bisa mengganggu penderitanya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Meskipun gastroparesis tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, jangan berkecil hati. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gejalanya agar tidak semakin mengganggu dan kualitas hidup Anda tetap terjaga.
Kunci utamanya adalah dengan mengenali penyebab dasarnya dan melakukan beberapa penyesuaian gaya hidup, terutama dari pola makan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda terapkan:
Ubah Cara Anda Makan: Porsi Kecil, Lebih Sering Daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar, cobalah makan 5-6 kali sehari dengan porsi yang jauh lebih kecil. Ini akan meringankan kerja lambung agar tidak terlalu terbebani.
Pintar Memilih Makanan yang "Ramah" di Lambung Fokuslah pada makanan yang mudah dicerna. Prioritaskan sayuran dan buah-buahan yang sudah dimasak hingga lunak serta pilih sumber protein dan karbohidrat yang rendah lemak.
Terapkan Kebiasaan Sehat Setelah Makan Hindari langsung berbaring setidaknya selama 2 jam setelah makan untuk membantu gravitasi mendorong makanan turun. Sebagai gantinya, lakukan aktivitas ringan seperti berjalan santai untuk membantu merangsang pergerakan lambung.
Jauhi Apa yang Bisa Memperburuk Keadaan Minuman bersoda, alkohol, dan kebiasaan merokok dapat memperlambat pengosongan lambung. Menghindarinya bisa memberikan perbedaan besar pada gejala yang Anda rasakan.
Fokus pada Gula Darah (Jika Penyebabnya Diabetes) Bagi diabetesi, mengontrol kadar gula darah adalah prioritas mutlak. Gastroparesis dan diabetes saling mempengaruhi. Gula darah yang stabil membantu meringankan gejala gastroparesis, dan sebaliknya. Lakukan ini dengan pola makan teratur, olahraga, rutin memeriksa gula darah, dan patuh pada anjuran obat dari dokter.
Jangan Ragu Mencari Bantuan Medis Jika perubahan gaya hidup belum cukup, dokter dapat meresepkan obat-obatan. Ada obat yang berfungsi untuk merangsang otot lambung agar bergerak lebih aktif, serta obat untuk meredakan gejala mual dan muntah yang mengganggu.
Kondisi tubuh memang ada naik dan turunnya. Namun, Anda dapat memegang kendali atas kesehatan diri dengan mempraktikkan pola hidup yang baik. Atur pola makan supaya lebih sehat, salah satu caranya dengan mengonsumsi Diabetasol Milk, Nutrisi lengkap dan seimbang untuk kontrol gula darah dengan Indeks Glikemik rendah (IG = 23). Cocok bagi Anda yang ingin menjaga pola makan yang sehat.
Untuk wawasan dan tips seputar pola hidup sehat, Anda bisa menjelajahi halaman Artikel Diabetasol atau berdiskusi langsung dengan tim kami melalui kontak resmi. Kenali juga tingkat risiko Anda secara mandiri dengan mencoba fitur Cek Risiko Diabetes.
Nikmati setiap momen berharga bersama keluarga dengan lebih tenang. Karena kamu #PunyaDia, gula darah jadi lebih mudah terkendali. Diabetasol menyediakan rangkaian nutrisi pilihan sebagai partner terpercaya yang akan selalu #StandByYou.
References:
https://diabetasol.com/id/campaign-article-detail/bersamadia/apa-itu-gastroparesis
https://www.idntimes.com/health/medical/husein-fadhilah/gastroparesis-c1c2
https://www.klikdokter.com/info-sehat/pencernaan/wajib-tahu-gastroparesis-gangguan-kesehatan-pada-lambung
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastroparesis/symptoms-causes/syc-20355787
https://www.uspharmacist.com/article/a-review-of-diabetic-gastroparesis-for-the-community-pharmacist#:~:text=US%20Pharm.,using%20prokinetic%20and%20antiemetic%20medications.