Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) 2023 menunjukkan bahwa 13% dari 270 juta atau sekitar 35 juta masyarakat tanah air merupakan pengidap diabetes. Hal tersebut menunjukkan bahwa diabetes harus disikapi secara lebih serius agar tidak menyebabkan dampak kesehatan yang lebih fatal. Selain konsumsi obat rutin, pengaturan porsi makan untuk penderita diabetes juga menjadi hal esensial yang patut diperhatikan dengan seksama.
Faktanya, penentuan takaran nasi untuk penderita diabetes maupun jenis makanan lainnya sebenarnya tidak sulit bila Anda sudah mengenal konsep chrononutrition. Penerapan chrononutrition secara konsisten akan membantu menjaga kestabilan gula darah sehingga diabetes pun jadi terkendali.
Chrononutrition adalah prinsip pengaturan pola makan yang memprioritaskan ritme sirkadian serta dampaknya bagi metabolisme tubuh. Dengan kata lain, konsep yang diperkenalkan dokter Alain Delabos pada tahun 1986 ini berfokus pada pola makan sesuai jam biologis tubuh karena ritme sirkadian membuat proses metabolisme mengalami perubahan sepanjang hari.
Kebiasaan makan teratur pada waktu yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan metabolisme sehingga tubuh menjadi lebih berenergi dan sehat. Tak hanya soal waktu, penerapan chrononutrition juga berkaitan dengan porsi makan untuk penderita diabetes agar sesuai dengan kebutuhan gizi harian tanpa memicu lonjakan gula darah berlebihan.
Ritme sirkadian merupakan proses internal tubuh selama 24 jam yang sangat dipengaruhi lingkungan, terutama cahaya. Ketika tubuh mengidentifikasi cahaya terang sejak pagi hari, maka otak memerintahkan seluruh sel dan sistem hormon bekerja lebih aktif. Respons tubuh terhadap asupan makanan dan sinar matahari berlangsung maksimal sejak pagi hingga sore hari sehingga Anda merasa lebih berenergi. Sebaliknya, sensitivitas tubuh mengalami penurunan dari sore ke malam hari dan hormon melatonin meningkat karena tubuh bersiap istirahat.
Suatu penelitian kesehatan mengungkap bahwa jam makan yang tidak teratur berdampak buruk terhadap kadar gula darah. Produksi insulin alami dalam tubuh mengalami penurunan pada malam hari karena idealnya tubuh sudah berhenti makan menjelang waktu tidur. Oleh sebab itu, kebiasaan makan terlalu malam rentan menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis karena insulin sedang tidak berada dalam kadar optimal.
Bukan hanya orang normal yang wajib menerapkan pengaturan pola makan berdasarkan ritme sirkadian, melainkan juga penderita diabetes. Waktu dan porsi makan untuk penderita diabetes yang tepat adalah kunci utama meminimalkan risiko komplikasi penyakit di kemudian hari.
Implementasi chrononutrition bagi penderita diabetes tercermin dalam pola makan yang teratur. Pola makan yang sangat dianjurkan bagi penderita diabetes disebut 3J (Jenis, Jumlah, dan Jam) dengan cakupan sebagai berikut:
Penyakit diabetes bukanlah halangan untuk menikmati jenis makanan yang beragam. Sebaliknya, Anda yang menderita diabetes justru butuh makanan yang variatif supaya kebutuhan gizi harian tetap terjaga. Soal urusan karbohidrat sebagai sumber energi utama, bukan cuma porsi nasi untuk diabetes yang harus mendapat perhatian ekstra. Asupan karbohidrat kompleks bisa didapat dari bahan makanan bergizi lainnya, seperti kentang, ubi jalar, singkong, quinoa, dan gandum.
Konsumsi makanan dan minuman instan dalam kemasan maupun cepat saji juga patut diminimalkan karena tinggi kalori sehingga berisiko membuat kadar gula darah kian melambung. Di sisi lain, tak sedikit orang beranggapan bahwa konsumsi buah apa pun tergolong aman bagi pengidap diabetes. Padahal, beberapa jenis buah dengan kandungan gula tinggi seperti sawo, durian, mangga, dan anggur sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh penderita diabetes. Sebagai gantinya, penderita diabetes mesti lebih cermat memilih buah yang kadar gulanya masih dalam batas aman, contohnya alpukat, apel, pir, dan pepaya.
Porsi makan untuk penderita diabetes memegang peranan penting bagi kestabilan kadar gula darahnya. Takaran nasi untuk penderita diabetes yang ideal berkisar antara 100 hingga 150 gram per porsi atau setara dengan 4 hingga 5 sendok makan nasi. Anda tak perlu khawatir gampang lapar dengan porsi nasi tersebut sebab asupan gizi harian bisa diperoleh dari jenis makanan lainnya, antara lain, sayuran, sumber protein hewani dan nabati, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Asupan serat yang berasal dari sayuran dan buah-buahan mengandung serat tak larut sehingga menimbulkan rasa kenyang lebih lama.
Satu lagi hal esensial yang wajib diperhitungkan ketika mengatur pola makan penderita diabetes adalah waktu makan. Penderita diabetes sebaiknya makan secara teratur sehingga tubuh mudah beradaptasi dengan rutinitas tersebut. Hasilnya, efektivitas insulin yang dihasilkan tubuh meningkat sehingga kadar gula darah menjadi lebih stabil. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak terbebani dengan asupan gula yang masuk secara mendadak dalam jumlah banyak. Contoh jam makan teratur bagi penderita diabetes adalah sarapan jam 7 pagi, camilan jam 10 pagi, makan jam 12 siang, camilan jam 3 sore, dan makan jam 7 malam.
Mengatur porsi makan untuk penderita diabetes memang jadi keharusan bila Anda atau keluarga sudah mengidap penyakit tersebut. Namun, bukan berarti prosesnya selalu berlangsung rumit dan menyita waktu. Kalau Anda ingin menjaga kestabilan gula darah secara praktis, maka susu Diabetasol bisa menjadi solusi terbaik. Produk Diabetasol ini merupakan nutrisi makanan pengganti yang lengkap dan seimbang. Kandungannya diperkaya isomaltulosa yang indeks glikemiknya rendah sehingga ampuh mengurangi risiko lonjakan gula darah.
Susu Diabetasol juga kaya kandungan vitamin A, C, D, E, protein, kalsium, zinc untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian tubuh. Nilai gizinya lengkap dan seimbang sehingga cocok dijadikan pengganti makan pagi dan makan malam untuk mendukung keteraturan pola makan. Hidup sehat dengan kondisi diabetes terkontrol makin mudah dengan dukungan Diabetasol.
