Close
Diabetes, News 25/06/2024

Bedakan! Ini Ciri Gula Darah Rendah dan Gula Darah Tinggi

Bedakan! Ini Ciri Gula Darah Rendah dan Gula Darah Tinggi

Menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan kita. Dua kondisi yang sering muncul terkait dengan fluktuasi kadar gula darah adalah hipoglikemia (gula darah rendah) dan hiperglikemia (gula darah tinggi). Mengenali perbedaan gejala dari kedua kondisi ini dapat membantu kita lebih cepat dalam mendapatkan penanganan yang tepat. Mari kita pahami ciri-ciri gula darah rendah dan tinggi serta risiko dan komplikasi yang dapat terjadi.

Perbedaan Gula Darah Rendah dan Gula Darah Tinggi

Gula darah, atau glukosa darah, adalah sumber energi utama bagi tubuh manusia. Keseimbangan kadar gula darah sangat penting untuk kesehatan. Kondisi di mana gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan. Berikut penjelasan mengenai tanda gula darah rendah (hipoglikemia) dan gula darah tinggi (hiperglikemia):

Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Hipoglikemia, atau kondisi kadar gula darah yang terlalu rendah, terjadi ketika gula darah turun di bawah 70 mg/dL. Umumnya hipoglikemia dialami oleh penderita diabetes, hal yang dapat jadi penyebabnya adalah sebagai berikut:  

  • Penggunaan insulin atau konsumsi obat diabetes yang melebihi dosis atau tanpa mengimbanginya dengan asupan karbohidrat yang tepat. 
  • Melakukan aktivitas fisik berat tanpa asupan makanan yang memadai.
  • Porsi makan yang tidak sesuai atau telat makan yang menyebabkan kelaparan. 

Untuk menghindari hipoglikemia, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan seperti:

  • Cukupi kebutuhan gizi setiap harinya dengan porsi yang cukup dan tepat waktu. 
  • Makan yang cukup sebelum berolahraga atau melakukan akitivitas berat lainnya.
  • Berolahraga secukupnya.Bawa cemilan manis seperti permen, madu, roti, atau biskuit.

Selain itu, tentunya Anda juga disarankan untuk rutin cek kadar gula darah untuk memastikannya tetap normal serta selalu mewaspadai gejala hipoglikemia. 

Hiperglikemia (Gula Darah Tinggi)

Menurut American Diabetes Association, kadar gula darah dianggap terlalu tinggi jika melebihi 200 mg/dL. Pada tipe diabetes 1, penyebab gula darah tinggi yang umum adalah karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh tidak dapat mengolah glukosa menjadi energi dan akhirnya menumpuk di dalam darah. 

Kondisi ini bisa mengarah ke komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetes dan sindrom hiperosmolar hiperglikemik. 

Sementara itu, kondisi kedua dikenal sebagai diabetes tipe 2. Ini sering kali dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan, makanan manis, kurang olahraga, dan obesitas. 

Gaya hidup tersebut mengakibatkan resistensi insulin, yang membuat tubuh tidak dapat mengenali kadar gula yang meningkat dalam darah sehingga gula menumpuk.

Untuk mencegah gula darah tinggi, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti:

  • Olahraga teratur untuk membantu tubuh menggunakan glukosa.
  • Minum air yang cukup.
  • Melakukan meditasi untuk menekan hormon stres. 
  • Membatasi asupan karbohidrat dan gula dengan mengontrol porsi makan. 

Menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas juga perlu diimbangi dengan memperhatikan kecukupan gizi harian Anda lainnya seperti protein, vitamin, dan mineral. 

10 Perbedaan Ciri-ciri Gula Darah Rendah dan Gula Darah Tinggi

Mengetahui gejala gula darah rendah dan gula darah tinggi akan sangat membantu seseorang tetap waspada dan tanggap untuk segera mengatasi apabila terjadi. Namun, gula darah rendah dan gula darah tinggi memiliki gejala yang berbeda. Contohnya:

tabel gula darah
 

 

Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Gula Darah Rendah

Kadar Gula Darah Tinggi

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), gejala gula darah rendah dalam tingkatan ringan hingga sedang bisa diatasi dengan cukup mudah. Namun, jika kondisi ini tidak segera ditangani, gejala-gejalanya dapat berkembang menjadi masalah kesehatan serius seperti pingsan, koma, atau bahkan kematian.

Selain itu, seringnya terjadi hipoglikemia dapat mengakibatkan efek berulang yang berdampak serius, termasuk:

Kadar Gula Darah Tinggi: Dalam beberapa kasus, kekhawatiran akan terjadinya hipoglikemia bisa membuat seseorang enggan mengonsumsi obat, yang malah menyebabkan kadar gula darah melonjak.

Ketidaksadaran Hipoglikemia: Suatu kondisi di mana seseorang tidak menyadari bahwa kadar gula darahnya menurun drastis hingga pada level yang sangat rendah, karena tidak muncul tanda-tanda peringatan yang biasanya muncul pada hipoglikemia.

Pemahaman akan risiko dan gejala ini sangat penting untuk penanganan dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Siapa yang Berisiko Mengalami Gula Darah Rendah?

Gula darah rendah sering kali terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1 serta mereka yang memiliki diabetes tipe 2 dan menggunakan insulin atau obat diabetes lainnya.
Beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap hipoglikemia atau kadar gula darah rendah meliputi:

  • Lansia: Mereka yang berusia 65 tahun ke atas memiliki risiko yang lebih tinggi karena perubahan metabolisme dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain.
  • Riwayat Hipoglikemia: Orang yang pernah mengalami gula darah rendah sebelumnya cenderung lebih rentan mengalaminya lagi.
  • Kondisi Medis Lain: Masalah kesehatan seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, atau gangguan kognitif dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.

Memahami perbedaan antara gula darah rendah dan gula darah tinggi sangat penting, terutama bagi penderita diabetes dan mereka yang memiliki risiko tinggi.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami ciri-ciri gula darah rendah yang disebutkan di atas, penting untuk segera memeriksa kadar gula darah dan memperoleh penanganan medis. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dari kedua kondisi ini.

Menjaga kadar gula darah dalam batas normal adalah prioritas utama bagi individu dengan diabetes atau mereka yang berisiko mengalami hipoglikemia, atau gula darah rendah. Salah satu kunci penting dalam mengelola gula darah adalah pola makan yang tepat waktu dan asupan nutrisi yang seimbang.

Selain mengatur pola makan, minuman nutrisi seperti Susu Diabetasol juga dapat membantu mencapai tujuan ini. Susu Diabetasol hadir sebagai solusi yang praktis dan bernutrisi tinggi.

Dengan demikian, Susu Diabetasol menjadi pilihan tepat sebagai pengganti makanan yang sehat, praktis, dan mendukung pola makan yang lebih baik bagi penderita diabetes. Cegah gula darah rendah dengan makan tepat waktu dan nutrisi tepat. Susu Diabetasol bisa jadi pengganti makanan yang enak dan sehat!


References:

  • https://health.kompas.com/read/23A16060000568/18-tanda-tanda-gula-darah-rendah-pucat-hingga-hilang-kedasadaran
  • https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/ciri-gejala-gula-darah-rendah-hipoglikemia
  • https://hellosehat.com/diabetes/mencegah-gula-darah-rendah/

Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.