Close
Diabetes 30/10/2024

Amankah Laktosa untuk Penderita Diabetes? Ketahui Faktanya!

Amankah Laktosa untuk Penderita Diabetes? Ketahui Faktanya!

Pola makan sehat yang dijalani secara konsisten merupakan kunci utama dalam mengendalikan penyakit diabetes. Seorang penderita diabetes (diabetesi) wajib cermat memilih bahan makanan dan mengonsumsinya dengan porsi seimbang pada waktu yang tepat. Di antara sekian banyak bahan makanan, susu adalah salah satu yang paling sering diperbincangkan karena dianggap berkaitan dengan diabetes. Keterbatasan pengetahuan tentang apa itu laktosa yang terkandung dalam susu membuat sebagian besar orang menganggapnya berdampak buruk bagi kadar gula darah. 

Mari cari tahu pengertian laktosa dan pengaruhnya untuk diabetes melalui ulasan lengkap berikut ini. 

Apa Itu Laktosa? 

Laktosa adalah salah satu kandungan utama dalam Air Susu Ibu (ASI), susu sapi, dan susu kambing. Komposisinya terdiri dari dua jenis gula sederhana (disakarida), yaitu glukosa (terkandung dalam bahan makanan lain) dan galaktosa (hanya terdapat dalam susu). Saat ini, banyak orang menyebut laktosa dengan istilah gula susu. Jumlah laktosa pada setiap jenis susu serta beragam produk olahannya ternyata berbeda-beda, khususnya jika produk tersebut sudah diberi aneka bahan tambahan lainnya. 

Beberapa manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari konsumsi laktosa dalam jumlah tepat, antara lain: 

  • Menstimulasi tubuh untuk menyerap beragam jenis mineral secara maksimal, seperti kalsium, magnesium, dan zinc. 
  • Mendukung perkembangan bakteri baik di saluran pencernaan, contohnya bifidobacteria dan lactobacillus. 
  • Menjadi sumber energi berkualitas sebelum, selama, dan setelah melakukan aktivitas fisik. 

Berapa Indeks Glikemik Laktosa, Sukrosa, dan Fruktosa? 

Setelah mengenal apa itu laktosa, maka selanjutnya Anda juga patut mengetahui indeks glikemiknya. Indeks Glikemik (IG) laktosa berkisar di angka 39. Nilai tersebut lebih tinggi daripada fruktosa (IG=15-19) dan lebih rendah daripada sukrosa atau gula pasir (IG-65). 

Cita rasa fruktosa lebih manis daripada laktosa dan sukrosa tetapi tidak rentan menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Kendati demikian, bukan berarti konsumsi fruktosa dalam jumlah banyak dan jangka panjang terbilang aman bagi tubuh. Asupan fruktosa berlebih disimpan dan diolah di hati sehingga turut memicu pembentukan lemak. Kesimpulannya, laktosa, sukrosa, maupun fruktosa patut dikonsumsi dalam jumlah seimbang supaya tidak menimbulkan efek negatif bagi tubuh, terutama untuk penderita diabetes. 

Bagaimana Cara Tubuh Mencerna Laktosa? 

Wawasan tentang apa itu laktosa juga berhubungan dengan cara tubuh mencerna komponen susu tersebut. Saat Anda minum susu, maka enzim laktase dalam tubuh akan mengubah laktosa menjadi gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa supaya lebih mudah diserap sebagai sumber energi.  

Sayangnya, kondisi tubuh sebagian orang tidak mampu memproduksi jumlah laktase yang cukup untuk mencerna laktosa. Hal ini disebut intoleransi laktosa yang mengakibatkan sejumlah gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan nyeri, mual dan muntah, sering buang angin, serta diare. Tingkat keparahan gejala yang muncul tentu berbeda-beda karena sangat dipengaruhi kondisi fisik serta jumlah laktosa yang dikonsumsi. 

Apakah Penderita Diabetes Boleh Mengonsumsi Laktosa?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Mengonsumsi Laktosa

Perdebatan seputar apa itu laktosa dan pengaruhnya bagi penyakit diabetes seakan tidak pernah berujung. Faktanya, penderita diabetes masih boleh mengonsumsi laktosa yang terkandung dalam susu asalkan memperhatikan beberapa hal penting, yaitu: 

  • Konsumsi dalam jumlah seimbang: suatu penelitian kesehatan menyatakan bahwa penderita diabetes masih boleh mengonsumsi 3 porsi susu rendah lemak setiap hari. Laktosa yang terkandung dalam jumlah susu tersebut masih tergolong aman bagi kadar gula darah. Dengan demikian, konsumsi susu akan membantu memenuhi kebutuhan lemak, protein, kalsium, vitamin D, dan sejumlah mikronutrisi lainnya tanpa menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. 
  • Jenis susu yang tepat: susu rendah lemak (skim) merupakan varian terbaik bagi penderita diabetes karena kandungan gula dan lemaknya lebih rendah daripada jenis susu lain. Sebaliknya, penderita diabetes wajib menghindari konsumsi susu apa pun yang kandungan gulanya tinggi, khususnya produk rasa susu yang telah diberi tambahan sukrosa agar lebih nikmat. 
  • Ketahui dampaknya bagi tubuh: kalau Anda belum sepenuhnya yakin dengan dampak susu terhadap kadar gula darah, maka sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan secara mandiri. Ujilah kadar gula darah Anda sebelum dan setelah mengonsumsi susu untuk mencari tahu efeknya. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai jumlah dan jenis susu yang tepat supaya tidak mengakibatkan kenaikan gula darah. 
  • Terbebas dari masalah intoleransi laktosa: jangan lupa kalau konsumsi laktosa adalah pemicu gangguan pencernaan bagi orang-orang yang mengalami intoleransi terhadap zat tersebut. Jadi, penderita diabetes yang juga mengalami intoleransi laktosa sangat disarankan untuk menghindari konsumsi susu.

Salah satu rekomendasi susu untuk penderita diabetes yang kaya beragam nutrisi dan bebas laktosa adalah susu Diabetasol. Produk ini diformulasikan khusus sebagai nutrisi lengkap makanan pengganti diabetes tanpa tambahan gula pasir dan bebas gluten. 

Susu Diabetasol mengandung karbohidrat lepas lambat berupa isomaltulosa yang membantu menjaga kestabilan gula darah dan membuat kenyang lebih lama. Produk Diabetasol ini juga diperkaya 45% protein whey kualitas tinggi, serat, vitamin A,C, E, dan zinc yang mendukung pemenuhan kebutuhan gizi harian. Hidup sehat dengan diabetes yang terkendali bukan lagi sekadar impian bila Anda senantiasa mengandalkan Diabetasol. 


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.