Medically Reviewed by: dr. Adeline Devita, AIFO-K - Health Communicator Kalbe Nutritionals
Indeks glikemik (IG) adalah sistem yang mengukur seberapa cepat karbohidrat dalam makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Mengetahui IG dari suatu makanan sangat penting, terutama bagi penderita diabetes atau siapa pun yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Makanan dengan IG tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sedangkan makanan dengan IG rendah memberikan energi yang lebih stabil dan tahan lama.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang indeks glikemik, faktor yang memengaruhinya, serta daftar makanan berdasarkan IG.
Indeks Glikemik (IG) merupakan angka yang menunjukkan seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Skala IG berkisar dari 0 hingga 100, di mana glukosa murni memiliki IG 100. Makanan dengan IG rendah (0-55) dicerna dan diserap lebih lambat.
Sedangkan makanan dengan IG tinggi (70 ke atas), cepat dicerna dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Indeks glikemik mengukur kecepatan makanan dalam meningkatkan kadar gula darah. Skala IG berkisar dari 0 hingga 100, dengan glukosa murni sebagai patokan di angka 100.
Makanan dikategorikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan nilai IG-nya:
IG Rendah (0-55): Makanan seperti sayuran non-starch, sebagian besar buah, dan biji-bijian utuh.
IG Sedang (56-69): Makanan seperti nasi merah, oatmeal, dan beberapa jenis pasta.
IG Tinggi (70 ke atas): Makanan seperti roti putih, nasi putih, dan makanan manis.
IG dapat memengaruhi tubuh Anda. Lalu, apa saja pengaruhnya? Berikut ini penjelasan lengkapnya:
Makanan dengan IG tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan yang tajam.
Ini dapat menyebabkan rasa lapar yang lebih cepat dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Sebaliknya, makanan dengan IG rendah membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting untuk kesehatan jangka panjang.
Diet yang kaya makanan dengan IG rendah dapat membantu dalam pengelolaan berat badan. Makanan ini cenderung lebih mengenyangkan, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil dan membantu mengontrol asupan kalori.
Makanan dengan IG rendah dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Diet yang kaya serat dan rendah IG dapat meningkatkan profil lipid darah dan mengurangi peradangan, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Bagi atlet dan individu yang aktif, memilih makanan dengan IG rendah dapat memberikan energi yang lebih stabil selama aktivitas fisik.
Makanan ini membantu menjaga stamina dan mencegah kelelahan yang disebabkan oleh fluktuasi gula darah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai IG dalam makanan, di antaranya:
Karbohidrat sederhana, seperti gula, memiliki IG yang lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian utuh.
Semakin tinggi tingkat pemrosesan, semakin tinggi IG makanan tersebut. Contohnya, roti putih memiliki IG lebih tinggi dibandingkan roti gandum utuh.
Kematangan buah juga mempengaruhi IG. Buah yang lebih matang biasanya memiliki IG yang lebih tinggi karena kandungan gula yang lebih tinggi.
Misalnya, pisang matang memiliki IG lebih tinggi dibandingkan pisang yang masih hijau.
Memasak makanan dengan cara yang lebih lembut, seperti mengukus atau merebus, dapat membantu menjaga IG tetap rendah dibandingkan dengan menggoreng.
Tidak perlu bingung, ada beberapa daftar makanan yang bisa Anda konsumsi untuk menjaga gula darah.
"Semakin rendah indeks glikemik yang dimiliki oleh suatu makanan, semakin baik pula makanan itu dikonsumsi oleh diabetesi," ujar dr Adeline Devita, praktisi kesehatan.
Berikut daftarnya:
Sayuran hijau
Kacang-kacangan
Biji-bijian utuh
Buah-buahan seperti apel dan jeruk
Pasta gandum utuh
Oatmeal
Roti putih
Nasi putih
Makanan manis dan minuman bersoda
Selain memahami daftar makanan berdasarkan IG, Anda bisa mengetahui Kebutuhan Karbohidrat Per Hari untuk Diabetesi.
Bagi penderita diabetes, penting untuk memilih makanan dengan IG rendah, supaya gula darah tetap terjaga dan tidak mudah melonjak.
Nah, Diabetasol Milk adalah pilihan nutrisi yang tepat, dirancang khusus untuk membantu mengelola kadar gula darah. Dengan kandungan isomaltulosa, yaitu karbohidrat lepas lambat dengan angka IG yang rendah yaitu 23, cocok untuk Anda yang ingin mengontrol gula darah.
Produk ini tidak hanya lengkap dan seimbang nutrisinya, tetapi juga sudah teruji secara klinis mampu memberikan rasa kenyang lebih lama. Sehingga cocok untuk dikonsumsi diabetesi sehari-hari.
Memahami IG sangat penting untuk pola makan sehat. Dengan memilih makanan yang sesuai dengan IG, Anda dapat menjaga kesehatan dan mengelola kadar gula darah dengan lebih baik.
Untuk informasi lebih lanjut tentang diabetes dan cara mengelolanya, kunjungi homepage kami. Anda juga dapat melihat berbagai produk Diabetasol di halaman produk kami. Jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk hubungi kami.
Jangan ragu untuk mengecek risiko diabetes dan kunjungi artikel selain indeks glikemik untuk informasi lebih lanjut. Ingat, kamu tidak perlu takut menjaga gula darah, karena kamu #PunyaDia, hanya Diabetasol yang selalu #StandByYou.
Referensi
Healthline. (n.d.). Glycemic index: Effects of cooking and ripening. Retrieved from Healthline
WebMD. (n.d.). Glycemic index: Good versus bad carbs. Retrieved from WebMD
Healthdirect Australia. (n.d.). Glycemic index (GI): Understanding its impact on blood sugar levels. Retrieved from Healthdirect